Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makna Nama Anda Di Mata Orang Lain  

image-gnews
Foto: Dreamstime
Foto: Dreamstime
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - "Alexandra bakal mendapatkan nilai A di kelas, namun Amber tidak." Perkiraan ini dilontarkan seseorang setelah melihat nama obyek. Sebuah studi menemukan bahwa nama orang memberi makna dan penilaian bagi orang lain.

"Nama yang Anda berikan kepada anak semacam wakil atau kode sejumlah hal dalam budaya kita," kata John Waggoner, peneliti Bloomberg University of Pennsylvania. Nama, ujar Waggoner, telah dikaitkan dengan pilihan hidup, termasuk apa yang orang lakukan dan bagaimana mereka menyumbang untuk amal.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemberian nama seseorang kepada anaknya tergantung status sosial, ekonomi, dan tingkat pendidikan. Waggoner dan rekan-rekannya menelaah lebih jauh apakah nama seseorang mempengaruhi apa yang orang lain harapkan darinya.

Dalam penelitian, mereka menggunakan sampel 89 mahasiswa program sarjana, yang setengahnya adalah calon guru. Mereka diminta mengaitkan nama mahasiswa dengan indeks dari skala 1 (tidak terlalu sukses) sampai 10 (sangat sukses) dalam dunia akademis.

Hasilnya, responden cenderung menghakimi nama seseorang dikaitkan dengan status sosial ekonomi orang tuanya. Jadi, nama tertentu yang selama ini melekat pada golongan rendah berkorelasi dengan kemampuan akademik yang rendah pula.

Sebaliknya yang terjadi. "Apa yang responden harapkan adalah prestasi Cody di sekolah relatif lebih rendah, ketimbang Benjamin dan Samuel," kata Waggoner dalam presentasinya pada pertemuan Association for Psychological Science, 26 Mei lalu.

Tim peneliti membuat peringkat nama-nama yang rendah hingga tinggi berdasarkan harapan responden. Peringkat terendah adalah Travis dengan skala rata-rata 5,55, diikuti Amber dengan 5,74. Peringkat tertinggi adalah Katherine dengan skala 7,42, dan Samuel dengan 7,20.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesenjangan skala dua poin sama dengan perbedaan 20 persen keberhasilan akademis yang dirasakan. Tim peneliti memang kurang mendalami bagaimana korelasi itu dengan keberhasilan akademis yang sebenarnya.

Namun beberapa nama lebih sering muncul di berbagai perguruan tinggi. "Katherine kuliah di perguruan tinggi swasta, Lauren di universitas negeri, begitu juga Briana." Tapi, kata Waggoner, Sierra dan Dakota, keduanya melanjutkan kuliah.

Menurut Waggoner, responden penelitian tidak menunjukkan perbedaan peringkat nama-nama, seperti Robert dan Benyamin. Selama ini Robert dikaitkan dengan status sosial ekonomi orang tua yang rendah ketimbang Benjamin, yang terkait dengan nama keluarga kaya.

Memang sekarang ada tren perubahan asosiasi nama. Robert, misalnya, kini dikaitkan dengan nama yang berasal dari orang tua dengan status sosial ekonomi tinggi. "Hari ini Alexandra lebih tinggi, mungkin besok Amber."

LIVESCIENCE | UWD

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

30 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

30 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

30 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.


Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Rabu (11/10/2023). FOTO: YLBHI
Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.


BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

Kepala BRIN Laksono Tri Handoko berbicara soal prioritas riset di lembaganya sepanjang tahun 2023, salah satunya bidang pangan dengan total 218 judul riset. (Tempo/Annisa Febiola)
BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.


Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Penulis buku Gadis Kretek, Ratih Kumala memegang buku saat hadir dalam diskusi  Biennale Jatim di Rumah Budaya, Sidoarjo, pada Sabtu 16 Desember 2023. TEMPO/ Yolanda Agne
Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.


BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

11 Desember 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat menyampaikan kata sambutan di kegiatan Kick Off Peran Valuator Kekayaan Intelektual dalam Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi di Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. (Tempo/Alif Ilham Fajriadi)
BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

Hingga kini belum ada regulasi yang jelas mengatur terkait penggunaan AI tersebut.