TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa, melalui PT Daerah Maju Bersaing (DMB), ternyata belum menikmati porsi dividen dari PT Newmont Nusa Tenggara atau Newmont. Demikian dikatakan sumber Tempo, Jumat, 3 Juni 2011.
Padahal Newmont sudah membayarkan dividen itu kepada PT Multi Daerah Bersaing (MDB), perusahaan patungan antara DMB dengan PT Multi Capital, anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk. Dividen yang seharusnya diberikan justru dipakai untuk membayar utang pendanaan MDB kepada Credit Suisse Singapore.
Menurut informasi sumber itu lagi, dividen Newmont pada 2010 lebih dari US$ 500 juta. Sekitar US$ 120 juta di antaranya merupakan bagian dividen untuk MDB, karena perusahaan patungan tersebut adalah pemegang 24 persen saham divestasi Newmont.
Dari dividen itu porsi untuk Multi Capital sebesar US$ 90 juta dan DMB sebesar US$ 30 juta, karena komposisi kepemilikan saham Multi Capital dan DMB adalah 75 persen berbanding 25 persen. “Bukannya dibagi ke pemegang saham, Newmont justru diminta membayarkan langsung ke Credit Suisse,” katanya.
Dengan langkah tersebut, berarti DMB ikut menanggung utang pendanaan. Padahal, berdasarkan nota kesepakatan antara DMB dan Multi Capital, utang yang timbul dalam rangka pendanaan untuk pembelian saham divestasi Newmont merupakan tanggung jawab Multi Capital, bukan kewajiban DMB.
Baca Juga:
“DMB akhirnya harus ikut membayar utang tersebut. Utang pendanaan memang dibebankan kepada MDB, tapi itu seharusnya dijamin dan menjadi tanggung jawab Multi Capital,” ujar sumber tersebut.
Dalam pidatonya di Dewan Perwakilan Rakyat, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, menyebutkan saham sebesar 24 persen itu justru dijadikan agunan kepada pihak asing untuk pembiayaan pembeliannya. Padahal, pemerintah pusat telah memberi kesempatan kepada Pemda NTB untuk membeli saham divestasi itu.
“Hak pembelian tersebut justru diserahkan kepada pihak swasta, yang selanjutnya saham tersebut dijadikan agunan kepada pihak asing untuk pembiayaan pembeliannya,” kata Agus, dalam rapat kerja bersama Komisi Keuangan pada awal pekan ini.
Selain tak menerima dividen US$ 30 juta yang menjadi haknya, menurut sumber itu, DMB juga belum menerima dana talangan US$ 4 juta dari Multi Capital. Padahal, berdasarkan nota kesepakatan, Multi Capital berkomitmen memberi dana talangan berupa dividen dibayar di muka kepada DMB sebesar US$ 4 juta, jika MDB belum bisa memberikan dividen.
Manajer Public Relations Newmont, Kasan Mulyono menjelaskan, total deviden yang sudah dibayarkan kantornya kepada PT MDB selama 2010 mencapai US$ 146,952 juta setelah pajak. "Pembayaran deviden biasanya dilakukan awal tahun depan. Jadi untuk dividen 2010 dibayar awal 2011," katanya.
EVANA DEWI | SUPRIYANTHO KHAFID