Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mpu Keris Paku Rodji Tutup Usia

image-gnews
Ki Paku Rodji. TEMPO/Ishomuddin
Ki Paku Rodji. TEMPO/Ishomuddin
Iklan

TEMPO Interaktif, Magetan – Dunia perkerisan Jawa berduka. Salah satu mpu pembuat pusaka asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Paku Rodji, 59 tahun, tutup usia. Paku Rodji merupakan keturunan ke-16 dari empu di zaman Majapahit akhir, Supodriyo. “Bapak meninggal dunia kemarin (Sabtu, 4 Juni 2011) pagi sekitar pukul 08.30 WIB saat sedang ngikir (mengasah) keris di belakang rumah,” tutur anak ketiga Paku Rodji, Teguh Budi Santoso, kepada Tempo, Minggu, 5 Juni 2011.

Paku Rodji tinggal di Dusun Brangkal, Desa Kedungpanji, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan. Almarhum meninggalkan seorang isteri, Binti Khususiyah, dan empat orang putera. Semasa hidupnya, almarhum dikenal sederhana, bijak, dan bersahaja. Jenazah almarhum dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di belakang masjid kuno Tegalrejo, Desa Semen, Kecamatan Nguntoronadi, yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumahnya.

Paku Rodji diyakini sebagai keturunan mpu zaman Majapahit akhir. “Berdasarkan catatan keluarga, bapak memang masih keturunan ke-16 dari Mpu Supodriyo yang hidup semasa zaman Majapahit akhir,” tambah anak sulung Paku Rodji, Muhamad Andi Hartanto. Mpu zaman Majapahit diyakini turun temurun hingga melahirkan keturunan yang tinggal di Magetan. Dalam dunia perkerisan, mpu yang tinggal di Magetan disebut dengan istilah mpu era Mageti. “Bapak merupakan mpu Mageti keempat,” tandas Andi yang cukup lama belajar sejarah perkerisan.

Mpu era Mageti I sebelumnya  dipegang Ki Guno Sasmito Utomo, keturunan ke-13 dari Supodriyo (Ki Supo). Ki Guno merupakan pembuat keris yang menjadi senjata semasa perjuangan Pangeran Diponegoro melawan penjajah di abad ke-15. Sedangkan Ki Supo pernah membuat dua keris atas permintaan Raden Said (Sunan Kalijaga). Sebagaimana tradisi mpu, trah (keturunan) diturunkan melalui garis keturunan anak kandung. Pasca Ki Guno, trah mpu era Mageti turun ke Imam Mustofa sebagai mpu Mageti II. Dari Imam Mustofa, trah mpu turun ke anaknya, Imam Panani (Imam Syuhadak) sebagai mpu Mageti III. Hingga akhirnya trah mpu Mageti turun ke salah satu anak kandung Imam Panani, Paku Rodji, sebagai mpu Mageti IV. Sebelum Paku Rodji meninggal, anak ketiganya, Teguh, sudah ditunjuk sebagai penerus mpu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pusaka karya Paku Rodji yang jadi mpu sejak 1974 itu sudah dikenal luas di dunia perkerisan. Selain keris, Paku Rodji juga membuat pusaka lain seperti tombak, patrem (keris kecil), seking (badik), dan cincin. “Keris itu jadikan pikukuh (pegangan) sebagai perantara kita mendekatkan diri kepada Allah. Jangan malah sirik. Kekuatan itu datangnya dari Allah,” begitu pesan terakhir Paku Rodji kepada Tempo saat ditemui beberapa waktu lalu sebelum meninggal.

Selama membuat pusaka, selain menggunakan bahan logam dari pemesan, Paku Rodji mengaku mendapatkan bahan logam besi dari alam yang diperoleh secara gaib. Sebagai mpu, almarhum sangat menjaga kebersihan hati, perilaku, dan pakem pembuatan pusaka ala mpu Jawa.

ISHOMUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

1 jam lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

4 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

39 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

46 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul