TEMPO Interaktif, Jakarta - Banyaknya terduga teroris yang disangkut-pautkan dengan keanggotaan Jamaah Anshorut Tauhid yang dipimpin oleh Abu Bakar Baasyir, membuat organisasi massa ini segera mendata ulang anggotanya. "Pendataan ulang baru diadakan sekitar tanggal 18 Juni besok. Akan ada data ulang lagi," kata Direktur Jamaah Anshorut Tauhid Media Center Sonhadi dalam keterangan kepada pers di divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia, Senin,6 Juni 2011.
Saat ini jumlah anggota JAT yang terbagi di sekitar Jawa Tengah, Jawa Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Timur dan Bima terdiri dari lima ribu orang. "Sekitar 75 persen masih aktif," ujar Sonhadi.
Jumlah anggota JAT, diakuinya, juga terpengaruh dari penangkapan terduga teroris yang mengaku anggota JAT. "Apalagi setelah kasus Ustad Abu, banyak yang takut anggota itu," jelas Sonhadi.
Syarat menjadi anggota, Ia menambahkan, harus melalui muhadah, lalu tarbiyah dan daurah. Setiap calon anggota yang melalui tiga tahap tersebut, akan diuji visi misi JAT. "Setelah paham, baru ditawarkan mau bergabung atau tidak," jelas dia. Pelantikan bagi anggota JAT, seperti organisasi lainnya, tak ada nilai kesakralan.
Sonhadi tak menampik bahwa euforia bergabung dengan JAT meluap di saat awal. Maka kini mekanisme pengawasan dimulai dari awal. Tujuannya memastikan setiap anggota JAT benar-benar memahami isi JAT dan tak menyalahgunakan nama JAT.
DIANING SARI