TEMPO Interaktif, Detroit - Mazda Motor Corp telah memutuskan menghentikan produksi mobil sedan di pabrik AutoAlliance International (AAI). Pabrik itu dimiliki bersama dengan rekan produsen mobil lainnya, Ford Motor Corp.
Jeremy Barnes, juru bicara unit Mazda di Amerika Serikat, menolak untuk mengatakan waktu produksi akan berakhir. Namun, jaringan televisi Jepang, NHK, melaporkan bahwa Mazda akan meninggalkan pabrik di Michigan setelah 2012.
Perusahaan itu menyatakan bahwa keputusan tersebut terutama karena perubahan permintaan di Amerika Utara. Jeremy mengatakan dalam kasus Mazda, konsumen terlihat lebih banyak membeli mobil seperti SUV dan mobil kecil daripada sedan.
Akibatnya, penjualan Mazda 6 melambat dalam beberapa waktu terakhir. Pada Mei, penjualan mengalami penurunan 9 persen sehingga hanya mencapai 13.604 unit.
Langkah itu juga diambil setelah ada kenaikan 15 persen dari yen terhadap dolar AS pada setahun terakhir. Akibatnya, laba Mazda yang berbasis di Hiroshima, Jepang, dari penjualan luar negeri mengalami penurunan.
Produksi sedan Mazda 6 generasi terbaru akan dialihkan ke Hofu, Jepang. Namun, Mazda tidak menyatakan kapan perubahan ini akan menimbulkan efek bagi perusahaan. "Keputusan dibuat setelah mempertimbangkan semua risiko dan peluang secara hati-hati," kata Chief Executive Officer, Takashi Yamanouchi, Selasa, 7 Juni 2011.
"Kami telah berkomitmen untuk bekerja bersama Ford, partner joint venture kami pada AAI, untuk mengidentifikasi potensi peluang pabrik ke depan," ujarnya.
Pabrik Mazda didirikan pada tahun 1987 dan telah memproduksi 1,7 juta Mazda. Mazda dan Ford telah menjadi mitra sejak 1979, ketika Ford membeli 25 persen dari produsen mobil Jepang itu. Usaha patungan pada pabrik tersebut dimulai sejak 1992.
Ford menaikkan kepemilikan sahamnya menjadi 33,4 persen pada tahun 1996. Namun, Ford mulai memotong ikatan pada tahun 2008 untuk memangkas biaya dan merek. Tahun lalu, Ford menurunkan kepemilikan sahamnya di Mazda menjadi 3,5 persen, yaitu lebih dari sepertiga saham sebagai upayanya untuk memperluas operasi sendiri.
Juru bicara Ford, Marcey Evans, mengatakan pabrik yang membuat mobil sport, Mustang, itu sudah "kritis". Perusahaan bekerja bersama Mazda dan serikat pekerja United Auto untuk mengeksplorasi opsi setelah penghentian produksi Mazda 6. "Tujuan kami adalah untuk menciptakan sebuah bisnis yang kompetitif untuk produksi masa depan yang juga memungkinkan kami untuk memaksimalkan efisiensi produksi," kata Evans.
AutoAlliance adalah satu dari tiga pabrik Ford yang rentan terhadap penutupan. Hal ini sebagai bagian dari pembicaraan kontrak dengan serikat pekerja United Auto tahun ini.
Menurut Ford, pabrik itu memiliki 1.763 pekerja. Sementara itu, kapasitas pabrik bisa membuat 240 ribu unit kendaraan per tahun. Setelah Mazda meninggalkan pabrik, nantinya produksi yang dilakukan hanya untuk Mustang. Sebagai catatan, pengiriman Mustang di seluruh Amerika tahun lalu mencapai 73.716 unit.
"Masalah sebenarnya adalah apakah Ford memerlukan kapasitas sebesar itu?" kata Bob Clark, Presiden RWC Consulting LLC, sebuah perusahaan konsultan hubungan tenaga kerja di Brighton, Michigan. "Itu pertanyaan terbuka. Dengan formasi saat ini, tampaknya akan bermasalah untuk tetap terbuka jika hanya untuk Mustang."
BLOOMBERG VIA YAHOONEWS | AP | EKA UTAMI APRILIA