TEMPO Interaktif, Denpasar - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik menyatakan tiga situs budaya di Bali telah diusulkan menjadi Warisan Budaya Dunia kepada UNESCO. Ketiganya adalah pertanian terasering di Jatiluwih Tabanan, Pura Taman Ayun, di Mengwi dan situs Daerah Aliran Sungai Pakerisan di Gianyar. “Sekarang sedang dilakukan verifikasi untuk kelayakannya,” kata Jero Wacik di sela-sela acara Bali World Culture Forum di Sanur, Denpasar, Minggu, 12 Juni 2011.
Status Warisan Budaya Dunia sebelumnya telah disandang oleh sejumlah situs di Indonesia seperti Situs Sangiran, Candi Borobudur, dan Prambanan. Pertimbangan mengajukan sebuah obyek, selain karena keindahan dan kelestariannya, juga karena nilai-nilai budaya yang ada di belakangnya.
Seperti pertanian terasering di Jatiluwih, misalnya, merupakan perwujudan dari penghormatan terhadap alam dan lingkungan. Karena itu, penggunaan pupuk kimia dan insektisida ditolak oleh para petani di kaki gunung Batukaru tersebut.
Wacik menyatakan, keuntungan besar akan diperoleh bisa status tersebut bisa diperoleh. Seperti promosi ke seluruh dunia, khususnya di kalangan ilmuwan dan budayawan. Ada juga dukungan untuk menjaga kelestarian situs tersebut. “Kalau ada kerusakan juga akan dibantu perbaikannya seperti yang dialami Prambanan setelah terkena dampak gempa di Yogya,” kata Wacik.
Sementara itu, Wacik mengungkapkan, Bali World Culture merupakan langkah untuk menuju pelaksaan World Cultural Forum yang akan dilaksanakan di Bali pada 2012. Forum itu nantinya akan menampilkan kajian terhadap nilai-nilai lokal yang dapat menjadi sumbangan untuk menciptakan dunia yang lebih baik di masa depan. “Sekarang kita mulai dulu dengan menampilkan nilai-nilai budaya Bali,” katanya.
ROFIQI HASAN