TEMPO Interaktif, Surakarta - Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Surakarta akan menggelar Solo Batik Carnival VI pada 25 Juni mendatang. Kepala Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Surakarta, Purnomo Subagyo, mengatakan acara kali ini berbeda dengan acara pada tahun-tahun sebelumnya. Dahulu, acara berlangsung pada sore hari, kini akan digelar pada malam hari. "Pencahayaan lampu akan membuat kostum peserta karnaval lebih terlihat eksotis," kata Purnomo, pada Senin, 13 Juni 2011.
Selain itu, perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata juga diperkenankan untuk mengkomersialkan kegiatan itu. "Beberapa hotel dan konsorsium akan membangun panggung di tepi jalan yang dilalui dalam karnaval," kata Purnomo. Mereka menyewakan kursi dalam panggung tersebut. Hingga saat ini, mereka telah mengeluarkan izin pembuatan panggung sebanyak lima buah.
Menurut Purnomo, saat ini sudah ada 300 calon peserta yang telah mendaftar untuk mengikuti acara itu. "Tema yang akan kami bawa adalah tokoh-tokoh legenda Jawa," katanya. Tokoh itu adalah Ande-Ande Lumut, Roro Jonggrang, Ratu Kencana Wungu, dan Nyai Rara Kidul.
Menurut Purnomo, pakaian karnaval yang dirancang para peserta sudah hampir jadi. "Kira-kira kurang 15 persen saja," katanya. Dia yakin semua kostum itu sudah jadi secara sempurna beberapa saat sebelum kegiatan berlangsung.
Dia menjelaskan bahwa kostum yang akan digunakan dalam Solo Batik Carnival itu merupakan rancangan dari para peserta. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat kostum itu mencapai Rp 1 juta hingga Rp 3 juta tiap kostum. "Meski harus membiayai sendiri, peserta sangat antusias untuk mengikuti," kata Purnomo.
AHMAD RAFIQ