TEMPO Interaktif, Jakarta - Hingga saat ini kasus dugaan kecurangan dalam ujian sekolah yang dilakukan oleh oknum guru di SD Negeri 06 Petang Pesanggrahan masih belum terungkap. Penyelidikan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta berlarut-larut, sementara pihak sekolah bersikap antipati terhadap wali murid.
“Jadi, kemarin kami mengadakan perpisahan sendiri di Dunia Fantasi,” kata Irma Lubis, ibu dari MA, siswa yang membongkar dugaan kecurangan yang dilakukan oleh gurunya saat ujian nasional pada 10 Mei lalu.
Acara perpisahan tersebut, menurut Irma, digagas sendiri oleh wali murid setelah pihak sekolah termasuk guru-gurunya membatalkan rencana rekreasi yang semula akan digelar di kawasan Puncak, Bogor. “Padahal, kami sudah menabung untuk acara itu karena rencananya akan menginap dua hari,” katanya.
Sebanyak 37 dari 40 teman sekelas MA--beberapa murid didampingi orang tuanya--turut dalam acara yang digelar secara swadaya itu. “Tidak ada guru yang ikut, tapi kami berbesar hati,” kata Irma.
Irma menceritakan acara itu berlangsung cukup menyenangkan. Anak-anak dapat menikmati permainan yang ada di Dunia Fantasi dengan ceria. “Anak-anak itu kan sudah bersama selama enam tahun, jadi jangan sampai masalah ini menjadi beban mereka,” ujarnya.
Hari ini, Irma berencana kembali ke Komisi Nasional Perlindungan Anak untuk menanyakan perkembangan kasus ini. “Kami ingin memastikan bahwa kasus ini akan diselidiki hingga tuntas,” ujarnya.
Komisi Nasional Perlindungan Anak memang membantu pihak wali murid saat membongkar kasus ini di media massa pada 28 Mei lalu. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, juga mengupayakan pertemuan antara pihak orang tua dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo serta Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal. “Kami masih menunggu konfirmasi,” kata Arist melalui sambungan telepon.
Adapun Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudhi Mulyanto belum dapat dikonfirmasi mengenai kelanjutan penyelidikan yang telah dilakukannya.
PINGIT ARIA