TEMPO Interaktif, Jakarta -Kepala ekonomi Bank Danamon Anton Gunawan mengatakan pertumbuhan pendapatan masyarakat kelas menengah di Indonesia masih dihabiskan di sektor konsumsi. Untuk masa mendatang, peningkatan pendapatan ini seharusnya dialokasikan ke sektor keuangan. "Bertambahnya pendapatan kelas menengah bisa dihabiskan di bidang investasi atau asuransi misalnya," kata Anton di Universitas Paramadina, Jakarta.
Senada dengan Anton, pengamat ekonomi dari Universitas Paramadina Wijayanto menilai dengan berkembangkan masyarakat kelas menengah, iklim demokrasi bisa berkembang lebih baik. Dengan bertambahnya kelas menengah, pemerintah harus memberikan perhatian yang berbeda dengan masyarakat yang berada di kelas bawah. "Pemerintah harus lebih banyak melibatkan masyarakat menengah dalam hal kebijakan," katanya.
Bank Dunia melaporkan dalam Multipolarity: The New Global Economy, pada 2025 nanti Indonesia bersama dengan Brasil, Cina, India, Korea Selatan, dan Rusia akan mendorong 50 persen pertumbuhan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi akan tumbuh rata-rata 4,7 persen per tahun antara 2011 sampai 2025.
Pertumbuhan ini diiringi juga oleh bertambahnya masyarakat kelas menengah. Tren ini dapat meningkatkan sektor konsumsi. Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia Stefan Koeberle menyebutkan dalam rilisnya pertumbuhan kelas menengah Indonesia bergerak pada kisaran 7 juta orang per tahun.
Mansoor Dailami, penulis laporan tersebut optimistis proyeksi tersebut akan tercapai mengingat Indonesia memiliki banyak potensi. "Domografi, stabilitas politik, dan sumber daya alam menjadi potensi utama Indonesia," ujar Mansoor.
Namun Mansoor mengingatkan kepada pemerintah agar memperhatikan alokasi anggaran negara. Menurut Mansoor, pemerintah harus memikirkan ulang mengenai subsidi Bahan Bakar Minyak.
ADITYA BUDIMAN