TEMPO Interaktif, Jakarta -Polisi akan mengawal ketat sidang vonis perkara terorisme dengan terdakwa Abu Bakar Ba'asyir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini. Polisi bahkan menyiapkan enam penembak jitu untuk mengawal sidang tersebut. Pemimpin Jamaah Anshorut Tauhid itu dituntut hukuman penjara seumur hidup karena dianggap mengetahui dan terlibat dalam penggalangan dana untuk pelatihan militer liar di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh.
Untuk berjaga-jaga, polisi juga meminta bantuan TNI untuk pengamanan sidang tersebut. "Sudah ada koordinasi. TNI prinsipnya siap membantu sewaktu-waktu dibutuhkan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian, Brigjen I Ketut Untung Yoga, di Mabes Polri kemarin. Yoga mengatakan, pengamanan tetap difokuskan di gedung pengadilan di Jalan Ampera Raya. Di sana 3.831 personel dikerahkan untuk bersiaga di sekitar gedung pengadilan.
Yoga meminta masyarakat tidak panik oleh ancaman teror yang muncul menjelang vonis Ba'asyir. Dia menyarankan agar masyarakat segera melapor bila melihat hal yang mencurigakan.
Secara terpisah, Kepala Polda Metro Jaya Irjen Sutarman mengatakan sebagian anak buahnya juga akan mengawal secara khusus anggota majelis hakim yang dipimpin Harry Swantoro. Pengawalan dilakukan sejak berangkat dari rumah hingga sidang selesai. Ini untuk memastikan mereka aman dari tekanan dan gangguan.
"Kami akan beri pengamanan khusus ke terdakwa, hakim, jaksa, dan pengacara. Bahkan sudah membuat perencanaan pelarian diri dari ruang sidang (bila ada hal darurat)," kata Sutarman. Hakim kasus ini memang menerima ancaman lewat pesan pendek ponsel. Para hakim itu diancam akan dicegat atau ditembak di jalan.
Seperti persidangan sebelumnya, sidang vonis hari ini juga akan digelar terbuka untuk umum. Sutarman pun mempersilakan pendukung Ba'asyir hadir. Sekitar 400 orang diperkirakan datang dari Surabaya dan Solo, termasuk anak bungsu Ba'asyir, Abdurrochim.
Jumlah itu, menurut Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sujarno, sudah merupakan “kuota” yang diberikan. Sujarno mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat, Banten, dan Lampung untuk mengantisipasi kedatangan para pendukung Ba'asyir dari luar kota. "Sudah ada koordinasi, dan mereka akan melakukan langkah-langkah teknis serta antisipasi agar tidak banyak yang datang," katanya.
Meski pengadilan digelar terbuka, juru bicara Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Ida Bagus Dwiyantara, menyatakan jumlah pengunjung dalam ruang sidang akan dibatasi. Pembatasan berlaku pula untuk wartawan yang meliput. "Paling kami hanya sediakan 300 kartu untuk pengunjung," ujarnya kemarin.
Untuk pengunjung yang tidak kebagian kartu, Ida mengatakan, tersedia tiga layar televisi LCD di pelataran pengadilan. "Mengingat keterbatasan tempat, yang tidak bisa masuk terpaksa menonton lewat LCD," katanya.
RIRIN AGUSTIA | CORNILLA DESYANA | ISMA SAVITRI | AHMAD RAFIQ | WURAGIL