TEMPO Interaktif, Jakarta - Menjelang sidang vonis pimpinan Jamaah Anshorut Tauhid Abu Bakar Ba'asyir, sekitar 150 pendukung Ba'asyir menggelar doa bersama di halaman gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Berdasar pantauan Tempo, para pendukung Ba'asyir duduk melingkar di pelataran gedung mengarah ke satu orang yang membaca Al-Quran.
Sebagian pengunjung yang juga merupakan pendukung Ba'asyir terlihat masih mengantre di gerbang masuk untuk melintasi metal detektor dan menjalani penggeledahan. Sementara di pintu masuk gedung pengadilan, puluhan wartawan mengantre masuk untuk meliput.
Namun, seorang perempuan protes karena tidak diizinkan masuk ke gedung pengadilan. "Kenapa mereka boleh masuk, sedangkan kami tidak. Polisi tidak adil!" teriaknya menunjuk antrean wartawan.
Sidang vonis Ba'asyir ini membuat sejumlah pertokoan dan warung makanan di sekitar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tutup. Toko material dan bengkel yang berada tepat di depan gedung pun tidak buka seperti biasanya. "Susah cari sarapan, biasanya banyak warung makanan yang buka. Tadi saya hanya temukan gerobak tukang lontong sayur," kata Riri, seorang pengunjung sidang.
Menurut Juru Bicara Kepolisian Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar, polisi memperkirakan pengunjung yang merupakan pendukung Ba'asyir akan mencapai 600 orang hingga siang nanti.
Saat ini, lanjut dia, sejumlah pendukung sedang bergerak dari arah timur ke gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. "Tidak semua pengunjung bisa masuk. Nanti akan ada pengunjung yang tertahan di jalan raya karena kapasitas pengadilan yang kecil," ujar Baharudin.
CORNILA DESYANA