TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin meminta proses pemilihan Kepala Staf TNI Angkatan Darat tidak dipolitisasi. "Harus bebas dari tarikan politik. Basisnya profesional," ujar Sjafrie usai menerima delegasi militer Cina di Kementerian Pertahanan Jakarta, Kamis 16 Juni 2011.
Ia menegaskan banyak pekerjaan yang harus dilakukan KSAD. Jabatan KSAD bukan seperti di masa Orde Lama atau Orde Baru. Karena itu, "Kekerabatan tidak akan ada pengaruhnya. Kerabat atau tidak dia harus dipisahkan," ujarnya menanggapi pertanyaan soal adik ipar Presiden yang menjadi salah satu calon KSAD.
Seperti diketahui, adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Letnan Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, yang kini menjabat Panglima Kostrad TNI AD, menjadi salah seorang calon terkuat KSAD menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.
Sjafrie menegaskan, Presiden pasti akan memilih KSAD dari daftar eligibilitas (jati diri) yang diberikan. Tak ada keharusan pemilihan KSAD dari angkatan tertinggi. "Nantinya tergantung pada Presiden. Penentuan KSAD basisnya eligibilitas," katanya.
Sedangkan soal penunjukan George Toisutta sebagai Komisaris PT Pindad menjelang pensiun bulan Juni ini, menurut Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tidak menjadi masalah. Sebab, proses pengajuannya sudah lama diajukan oleh Kementerian dan Panglima TNI kepada Menteri BUMN. "Itu juga tugas yang diberikan negara. Tidak melanggar undang-undang TNI," ujar Menteri Purnomo.
ALWAN RIDHA RAMDANI