TEMPO Interaktif, Probolinggo - Tingkat hunian hotel di kawasan wisata Gunung Bromo di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, hingga Minggu, 19 Juni 2011, belum melonjak kendati status Gunung Bromo sudah diturunkan dari level siaga menjadi waspada sejak Senin, 13 Juni 2011.
Menurut Ketua Cassa Grande (Paguyuban Pemilik Hotel dan Restauran di kawasan Gunung Bromo), Digdoyo Jamaludin, sejak status Gunung Bromo diturunkan ke level waspada, seluruh hotel yang tergabung dalam Cassa Grande--12 hotel dengan 230 kamar--telah dioperasikan. Pada saat status masih siaga, yang dioperasikan hanya 90 kamar.
“Namun, belum semua kamar terisi. Saat ini baru sekitar 75 porsen,” kata Digdoyo kepada Tempo, Minggu, 19 Juni 2011.
Digdoyo yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Cabang Probolinggo itu mengatakan, tidak mungkin langsung terjadi lonjakan tingkat hunian kamar.
”Penurunan status Gunung Bromo baru berjalan satu minggu. Jadi, bisa dimaklumi kalau tingkat hunian kamar belum bisa melonjak,“ ujar Digdoyo yang akrab disapa Yoyo itu.
Yoyo Optimistis tingkat hunian hotel akan segera kembali pulih. Para pelaku bisnis pariwisata di Bromo, termasuk di Kota Probolinggo, langsung gencar melakukan promosi bersamaan dengan diturunkannya status Gunung Bromo.
“Penurunan status Gunung Bromo memang momentum yang ditunggu-tunggu oleh para pelaku bisnis pariwisata,“ ujar Yoyo pula.
Yoyo bahkan mengatakan, pada akhir pekan mendatang, angka hunian hotel dipastikan 100 persen. "Ada liburan sekolah. Bule-bule juga banyak yang libur," ucapnya.
Yoyo menjelaskan, untuk masa libur Sabtu 25 Juni 2011 mendatang banyak kamar di masing-masing hotel yang sudah dipesan. Hal ini akan menjadi masa kebangkitan kembali bisnis pariwisata Gunung Bromo setelah terpuruk akibat erupsi terus-menerus sejak November 2010.
Sementara itu, Supoyo, Kepala Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura, mengatakan warganya yang juga mengandalkan bisnis pariwisata menyambut gembira penurunan aktivitas Gunung Bromo menjadi waspada. "Apalagi kalau sudah benar-benar kembali normal,” ucapnya.
Kata Supoyo, banyak pengunjung yang sudah mulai naik ke kawah Bromo. Padahal, menurut ketentuan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PCMBG), pengunjung belum diperbolehkan memasuki kawasan pada areal satu kilometer dari pusat kawah Gunung Bromo.
DAVID PRIYASIDHARTA