Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Liburan Unik, Juga Mendidik  

image-gnews
Pegunungan Beurayeung, Leupung, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. ANTARA/Ampelsa
Pegunungan Beurayeung, Leupung, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. ANTARA/Ampelsa
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kampung Cinangneng, Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat, terdengar gaduh oleh teriakan dan celotehan sekitar 60 anak usia taman kanak-kanak, Rabu pagi, 15 Juni 2011. Mereka adalah murid TK Budi Asih dan TK Puri Andika di Serpong, Banten, serta TK Islam M. Ramdhan Taman Galaksi, Bekasi, Jawa Barat. Satu kelompok anak terlihat saling melempar lumpur di satu petak sawah, kelompok lainnya saling menyipratkan air di sungai saat memandikan kerbau. Wah pokoknya seru!

“Aduh aku terjebak, kakiku terbenam lumpur nih,” tiba-tiba Nabila, 4,5 tahun berteriak sambil mengacung-acungkan tanaman padi yang akan ditanamnya. Aida, Zahira, Ardan, Rafli, dan teman-temannya sesama murid TK Islam M Ramdhan hanya tertawa mendengar keluhannya. Mereka sibuk sendiri menanam padi di garis yang telah ditentukan. “Hei bantuin aku dong,” teriak Nabila dengan nada merajuk.

Di tempat lain, sekelompok anak asyik memukul-mukulkan palu kayu ke arah bonang dan peralatan gamelan lainnya. Arahan guru pendamping agar memukulkan palu secara perlahan tak digubris. Mereka juga tak peduli dengan notasi yang tercatat di depan peralatan gamelan. Pokoknya terus memukul sesuka hatinya, ”nang neng nong nang neng nong…”

Selain mencoba menabuh gamelan, anak-anak juga diajarkan cara membuat berbagai mainan sederhana. Misalnya, membuat wayang-wayangan dari tangkai dan daun singkong. Juga melukis di atas caping yang hasilnya bisa dibawa pulang sebagai cenderamata.

Sebelumnya, secara berkelompok anak-anak itu diajak berjalan-jalan ke perkampungan warga. Mereka berkenalan dan melihat-lihat aktivitas para perajin tas dari kulit dan penyablonan kaus. Namun, anak-anak terlihat antusias saat bertandang ke kediaman Abah Saim. Di sana terdapat aneka perkakas dari bahan batok kelapa seperti gayung, obor, kentongan, juga egrang.

Hatur nuhun ibu, hatur nuhun bapak,” serempak mereka berunjuk salam setiap kali usai bertamu.

Indah Anggraini, guru TK Islam M Ramdhan, mengatakan sengaja membawa murid-muridnya berwisata ke Kampoeng Wisata Cinangneng agar mereka melihat dan merasakan langsung uniknya kehidupan alam pedesaan. “Selama ini kan mereka cuma tahu dari buku, televisi, atau berimajinasi. Sekarang mereka bisa membandingkan langsung, oh menanam padi di sawah itu seperti ini. Oh kalau kerbau itu mandinya seperti itu,” kata Indah.

Seorang pemandu menimpali, “Iya biar anak-anak kota jangan berpikir bahwa beras itu dibikin dengan mesin di pabrik. Atau telur itu asalnya dari supermarket." Dengan cara melihat langsung kehidupan masyarakat di desa, anak-anak juga diharapkan tahu dan menghargai bahwa nasi putih yang terhidang adalah jerih payah petani sejak menanam benih di lumpur.

Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di sisi Kali Cisadane, dengan pemandangan penuh Gunung Salak di latar belakang. Obyek wisata ini digagas pasangan suami-istri Hester dan Willy Basoeki pada Maret 2000. Semula, di area seluas 16 ribu meter persegi itu hanya terdapat sebuah bungalow tempat pasangan itu dan keluarga besarnya beristirahat di akhir pekan.

Kini, obyek wisata sejenis bertebaran di wilayah Bogor hingga Sukabumi. Sebut saja Kebun Wisata Pasir Mukti, Silent Kampoong Salaca, Kampoeng Wisata Pancawati, dan Kampung Budaya Sindangbarang.

“Semuanya merujuk ke Cinangneng ini. Bahkan yang di Magelang, Jawa Tengah, pun studi bandingnya ke sini,” kata Yudha Catur Saputra, Duty Manager Kampoeng Wisata Cinangneng.

Bagi yang ingin mengisi liburan dengan melakukan keterampilan seperti membatik dan membuat gerabah, Kampung Batik Laweyan di Solo atau Kelurahan Melikan, Wedi di Klaten, atau Rumah Keramik F. Widayanto di kawasan Beji-Depok bisa menjadi alternatif.

Putra Tidar, pelajar SMA Yayasan Batik, dan Yogi Arif, pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Solo, misalnya, tampak tekun mengikuti kursus membatik selama dua jam. Mulai dari membuat sketsa, mewarnai garis sketsa dengan canting berisi lilin khusus, mewarnai, menjemur kain, mencuci, hingga kembali menjemur, dilakoni dengan gembira.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aktivitas membatik, kata Putra, ternyata lebih menyenangkan dibanding sekadar kongkow di mal atau bermain game PlayStation. “Saya jadi tambah pengalaman,” Yogi menimpali.

Menurut Ketua Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan Alpha Febela Priyatmono, mereka yang datang belajar ada yang sekadar bersenang-senang, ingin tahu proses membatik, dan ada yang serius belajar karena berniat mendirikan usaha batik. Bagi yang sekadar senang-senang dan sebatas tahu proses membatik, Kampung Batik Laweyan menawarkan program kursus singkat. Biayanya cuma Rp 25 ribu per peserta. Hasil membatik lantas dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.

Buang jauh-jauh bayangan tentang museum sebagai bangunan tua tak terawat dengan ratusan arca kuno di dalamnya. Di tengah kota Jakarta, ada museum yang asri, resik, dengan taman yang ditata harmonis. Namanya Museum di Tengah Kebun, berlokasi di Jalan Kemang Timur Raya Nomor 66, Jakarta Selatan.

Koleksinya berjumlah lebih dari 2.000 obyek dari 59 negara, dan 20 provinsi di Indonesia. Di antaranya, bejana terakota Amphora yang berasal dari tahun 4800 sebelum Masehi, fosil kerang laut dari era Jurasic (230 juta tahun sebelum Masehi) yang ditemukan di Maroko, dan arca Bodhisatwa Wajrapani berasal dari Jawa Tengah dari abad ke-9. Tak mengherankan bila museum ini bak mozaik kekayaan peradaban dunia.

Bergerak sedikit ke arah selatan Jakarta, tepatnya kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, ada cagar budaya yang menarik disambangi. Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Di area seluas 289 hektare ini, anak-anak dapat menikmati arsitektur rumah adat betawi dan berbagai keseniannya yang biasa digelar setiap ahad dari pukul 14.00-17.00. Bagi yang ingin ikut berlatih menari Betawi dapat berkunjung pada Ahad dan Jumat pagi, serta Rabu sore.

Psikolog Ratih Ibrahim menilai liburan edukatif akan memberi nilai tambah dari hanya mendapatkan kesenangan dan kepuasan pada anak. Bermain ke wahana-wahana outbound atau ke tempat eksperimen sains akan memberi nilai petualangan dan pengalaman tersendiri.

Meski demikian, bukan berarti liburan edukatif harus selalu membawa anak ke wahana-wahana semacam itu. "Orang tua bersama anak pun bisa merancang liburan edukatif bersama keluarga. Jadi di rumah, di kebun, sawah, atau ke tempat yang disepakati bersama pun bisa dilakukan," kata dia.

Yang tak kalah penting, kata Ratih, adalah melibatkan anak dalam menentukan tema liburan yang akan diberikan. Sebab bagaimana pun liburan edukatif ini lebih banyak ditujukan pada anak untuk mengecas kembali semangat mereka sebelum kembali ke aktivitas sehari-hari, tentunya dengan tetap memberi nilai edukasi.

Ia juga mewanti-wanti agar masa liburan tidak justru memasukkan anak ke tempat-tempat kursus tertentu, kecuali jika itu dikehendaki si anak. “Itu bukannya memberi kesenangan, malah menyiksa anak," kata Ratih yang berpraktek di PT Personal Growth ini.

Ratih memberi saran bagi orang tua yang ingin merancang sendiri
liburan edukatif buat anak-anaknya. Hal yang utama adalah menentukan
tema liburan. Orang tua bersama anak bisa menetapkan membuat liburan
bertema berkemah di halaman rumah, olah raga, atau membuat sebuah
proyek bersama.

l AMIRULLA I UKKY I SUDRAJAT

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

1 jam lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?


Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

7 hari lalu

Siti Khodijah bersama anaknya, Lutviana Dwi Jannati yang menjadi peserta termuda yang lolos UNESA jalus SNBP 2024. Unesa.ac.id
Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.


Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

10 hari lalu

Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbudristek sudah menyiapkan petunjuk teknis dan panduan untuk membantu mencegah kekerasan di sekolah.


2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

14 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

Lussy Novarida Ridwan mendapat penghargaan atas kontribusinya mempromosikan dan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Jepang


Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

16 hari lalu

PIK 2. pik2.com
Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

Pada 2024, Jokowi menyetujui 14 PSN Baru termasuk BSD milik Sinar Mas dan PIK 2 dari Agung Sedayu Group. Rentang 2013-2023 telah rampung 190 PSN.


Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

21 hari lalu

Tangkapan layar-Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Prof. Ganefri dalam sosialisasi SNBP yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

Jumlah pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2024 mencapai 702.312 siswa.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

24 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

24 hari lalu

Peluncuran program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) fase ketiga, pada 21Maret 2024 di Jakarta. Ini merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.


Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

25 hari lalu

Tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur, Suradi (20) bersama pasangannya dan keluarga berdoa usai prosesi pernikahan di kantor Satreskrim Polres Malang, Jawa Timur, Kamis 12 Maret 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

UNFPA Indonesia berharap isu kehamilan di kalangan remaja dan pernikahan anak menjadi priortias Pemerintah karena dampaknya ke kesetaraan gender


Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

26 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, menyerahkan 9 Surat Keputusan atau SK Peralihan Pasraman menjadi Pendidikan Widyalaya, di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, 18 Maret 2024.