TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional (PAN), Bima Arya Sugiharto, menyatakan siap membela habis-habisan Wa Ode Nurhayati, anggota Dewan dari partai berlambang matahari biru. Kader PAN itu kini tengah menunggu penjatuhan sanksi dari Badan Kehormatan DPR akibat keberaniannya membocorkan dugaan adanya mafia anggaran di DPR.
Ia dinilai melanggar kode etik DPR mengenai transparansi keuangan DPR. "DPP dan Fraksi siap memberikan dukungan politik secara penuh kepadanya (Wa Ode)," ujarnya, saat dihubungi pada Senin, 20 Juni 2011.
Menurutnya, apa yang telah dilakukan Wa Ode tidak ada yang salah mengenai dugaan pola mafia anggaran di Senayan. "Tidak melanggar kode etik," ujarnya. Namun, karena ketakutan dengan pola yang terjadi, petinggi di Senayan itu ramai-ramai mengalihkan isu untuk mengadili Wa Ode. "Jangan mengalihkan isulah," ujarnya.
Dalam beberapa pertemuan internal partai, Wa Ode telah menjelaskan mengenai semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya, termasuk mengenai dugaan adanya mafia anggaran yang dibicarakannya saat menjadi salah seorang narasumber di salah satu stasiun televisi.
"Semuanya sudah jelas, dia tidak bersalah," ujar Arya. "Dia bersumpah, kalau seumpanya terbukti bersalah dia akan mundur."
Arya menilai, upaya mengadili termasuk tuduhan terhadap Wa Ode yang ikut terlibat dalam mafia anggaran hanya dilakukan segelintir elite Senayan yang merasa ketakutan terbongkar dengan penjelasan kader PAN itu. "Itu dimainkan segelintir orang untuk menjatuhkan Wa Ode," ujarnya.
Wa Ode Nurhayati, menjadi seorang pengungkap dugaan mafia anggaran di Dewan. Dalam sebuah wawancara di stasiun televisi, ia membenarkan adanya "penjahat" yang memainkan percaloan anggaran bagi daerah di gedung terhormat DPR.
Namun, sayang, bocoran ini bukannya direspon petinggi DPR untuk mengungkap siapa pihak yang bermain, tapi malah berbuah simalakama buat Wa Ode. Ketua DPR Marzukie Alie tidak terima dengan penjelasan Wa Ode. Ia pun sebagai petinggi di Senayan mengancam memberikan sanksi.
Meski sudah ada pertemuan dengan pihak wistle blower itu, Marzuki berkukuh akan memberikan sanksi. Badan Anggaran DPR tak mau ketinggalan. Mereka ramai-ramai mencari kesalahan politisi wanita dari PAN ini hingga berujung rencana pemberian sanksi.
JAYADI SUPRIADIN