TEMPO Interaktif, Jakarta - Harga minyak dunia mencapai level US$ 93 per barel. Harga terendah sejak Febuari lalu. Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli susut US$ 2,76 per barel atau turun 2,9 persen di US$ 92,19 per barel pada perdagangan sore di New York Mercantile Exchange.
Dengan penurunan ini, maka total sudah turun 6 persen pada pekan ini. Di London, minyak mentah Brent yang digunakan untuk acuan harga minyak internasional berbagai varietas turun US$ 1,81 menjadi US$ 112,21 per barel di bursa ICE Futures.
Kalangan analis menilai krisis keuangan Eropa mendorong anjloknya emas hitam di pasar. Yunani masih terseok-seok berjuang mereformasi fiskalnya. Nilai tukar dolar atas euro naik pekan ini dan lainnya jatuh menekan harga minyak. Hal ini membuat investor pesimis tentang industri perbankan internasional dan prospek pertumbuhan ekonomi global tahun ini.
"Hingga akhir tahun ini, masih ada kasus cukup tinggi, tapi turunnya harga minyak ini menunjukkan gambaran ekonomi tak akan membaik," kata Tom Kloza, Penerbit dan Kepala Analis Minyak di Oil Price Information Service.
Di Amerika Serikat, permintaan minyak turun beberapa waktu lalu. Menurut Energy Information Administration (IEA), tren penurunan permintaan ini akan berlanjut pekan ini. EIA mengatakan konsumsi minyak bumi turun 3,2 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu.
AP VIA NZHERALD | NUR ROCHMI