TEMPO Interaktif,Magelang -Komunitas lereng Merapi, Tlatah Bocah, memberi ruang penuh pada anak-anak untuk menjadi pelaku seni dalam hajatan seni tradisi masyarakat.
Langkah tersebut dilakukan karena selama ini dalam sebuah tradisi seni budaya yang ada di masyarakat, anak-anak lebih banyak diperankan sebagai sekedar obyek, bukan subyek.
“Anak selama ini cenderung diposisikan sebagai penonton saja. Padahal mereka butuh wadah berkreasi. Mereka juga pewaris seni budaya yang ada ditengah gempuran budaya asing saat ini. Jika tak punya ruang, mereka pun nanti bisa tak peduli,” kata Ketua Tlatah Bocah Setyoko, Selasa (21/6).
Salah satu wujud pemberian ruang penuh anak pada seni tradisi ini dengan gelar acara Wayah Gumregah yang dihelat 9-10 Juli mendatang di Dusun Sengi, Desa Sengi, Kecamatan Dukun Magelang."Kami berharap Wayah Gumregah akan dapat digunakan sebagai modal awal untuk membangun komunitas ramah anak," kata Setyoko.
Setyoko menjelaskan dalam pementasan teaterikal itu, semua pelakunya adalah anak-anak. "Kami berharap Wayah Gumregah akan dapat digunakan sebagai modal awal untuk membangun komunitas ramah anak," jelasnya.
PRIBADI WICAKSONO.