TEMPO Interaktif, Serang - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang terdapat di Kabupaten Lebak, Pandeglang, Kota Serang, mulai kekuranan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Kekurangan ini disebabkan jatah BBM premium yang diberikan PT Pertaminia tidak mampu memenuhi permintaan dari para pelangganya.
Pengawas SPBU Kadubanen, Kabupaten Pandeglang, Epul Saefullah, mengatakan saat ini PT Pertamina hanya memberikan jatah premium bersubsidi sebanyak 64 ribu liter per satu minggunya. “Jatah BBM jenis Premium untuk satu minggu sudah habis terjual hanya empat–lima hari saja,” katanya, Selasa 21 Juni 2011.
Padahal, idealnya kebutuhan premium setiap satu minggu di SPBU-nya sebanyak 77 ribu liter. Dengan adanya pembatasan itu, selisih jumlah permintaan premium di SPBU Kadubanen saat ini mencapai 13 ribu liter per satu minggu. “Setiap hari Sabtu–Senin, BBM jenis premium di SPBU Kadubanen selalu kehabisan stok,” ujarnya.
Menurut Saefullah, saat ini masyarakat selalu didorong untuk membeli pertamax. Padahal, di Kabupaten Pandeglang masyarakat belum mampu membelinya. “Tidak mungkin tukang ojek membeli pertamax karena harganya saja dua kali lipat dengan harga premium,” katanya.
Menurutnya, pemberlakuan pembatasan BBM jenis premium ini sudah terjadi sejak April 2011 lalu. “Karena ini kebijakannya, jadi kami terima saja,” katanya.
Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas) Provinsi Banten, Rahmat Halim, membenarkan adanya pengurangan pasokan premium ini. “Memang ada pengurangan pasokan premium di SPBU oleh Pertamina,” ujarnya.
Masing-masing SPBU mengalami kekurangan pasokan sebesar 2-3 persen. “Pengurangannya tidak sama masing-masing SPBU, namun rata-rata pengurangannya 2-3 persen,” ujar Rahmat.
WASI’UL ULUM