TEMPO Interaktif, Jambi - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Jambi kian meluas. Awalnya hanya dialami beberapa kabupaten, seperti Kabupaten Merangin, Tebo, Bungo, Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur, namun kini sudah merambah ke Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, dan Kabupaten Sarolangun.
Antrean kendaraan tak terhindarkan di beberapa SPBU, terutama deretan kendaraan jenis dump truck dan bus untuk mendapatkan BBM jenis Solar. Khusus di Kota Jambi, antrean panjang terjadi di SPBU di kawasan Terminal Alam Barajo Simpang Rimbo dan SPBU Simpang Pucuk.
Kelangkaan BBM terutama Solar ini terjadi di beberapa kabupaten dalam Provinsi Jambi sejak sekitar dua bulan lalu, khususnya bagi SPBU yang berada di pelintasan jalan kendaraan angkutan batubara. Akibatnya, untuk mendapatkan Solar hanya bisa melalui pedagang eceran yang harganya mencapai Rp 9.000-Rp 10.000 per liter.
Abdul Fattah, Ketua Hiswana Migas Provinsi Jambi, mengakui jika kelangkaan BBM jenis Solar ini diakibatkan meningkatnya jumlah kendaraan angkutan batubara. Dalam kurun waktu setahun ini saja, beberapa perusahaan pemegang izin kuasa pertambangan sudah mulai melakukan ekplorasi.
Menurut Fattah, salah satu cara untuk mengatasi itu hanya dengan menambah jumlah kuota. "Jika tidak dilakukan penambahan kuota, kelangkaan BBM di daerah ini akan terus berlanjut. Saya sudah melapor ke Gubernur Jambi Hasan Basri Agus dan pihak Pertamina agar kuota Solarnya ditambah," ujar Fattah, Kamis, 23 Juni 2011.
Pertamina telah menetapkan kuota BBM kebutuhan Provinsi Jambi pada Juni 2011 dalam per harinya, meliputi Premium 888 kiloliter, Kerosin 231 kiloliter, dan Solar 1.157 kiloliter.
Khusus di dalam kawasan Kabupaten Merangin, Bungo, dan Kabupaten Tebo, kelangkaan bukan hanya pada jenis Solar, tapi juga Premium.
PT Pertamina (Persero) mengaku tidak bisa menambah kuota dengan alasan sudah ada ketentuan dari pihak BPH Migas dan anggota DPR RI. "Kita saat ini tidak bisa menambah kuota karena memang sudah dibatasi," kata M. Harun, Wakil Presiden Komunikasi Corporate PT Pertamina (Persero).
Harun menuding kelangkaan BBM di Provinsi Jambi diakibatkan adanya penyalahgunaan yang dilakukan pihak SPBU dan perusahaan industri.
"Gimana tidak langka Mas, jika di lapangan disalahgunakan. Penyalahgunaan ini terjadi di tingkat SPBU. Untuk itu kita meminta pemerintah daerah dan BPH Migas mengawasi agar kebutuhan masyarakat terpenuhi dan jangan melayani kalangan industri," katanya.
SYAIPUL BAKHORI