TEMPO Interaktif, Jakarta - PT PLN (Persero) memperhitungkan kemampuan investasinya akan menurun secara signifikan di tahun mendatang apabila Dewan Perwakilan Rakyat tetap bersikeras meminta perusahaan setrum tersebut menurunkan margin usahanya.
"Perkiraan kasarnya memang kemampuan investasi akan menurun," ujar Direktur Keuangan PLN Setio Anggoro Dewo ketika dihubungi Tempo, Kamis, 23 Juni 2011. Dewo memperkirakan kemampuan investasi tersebut dapat menurun hingga sebesar Rp 15 triliun dari anggaran yang telah ditentukan oleh PLN.
Seperti diketahui, PLN mengusulkan kepada Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat untuk diberikan margin usaha sebesar 8 persen, sama seperti tahun lalu. Margin usaha tersebut dibutuhkan untuk membiayai kegiatan investasi PLN. Perolehan margin 8 persen akan mampu menarik pinjaman Rp 60,48 triliun untuk investasi, seperti pembangunan pembangkit, transmisi, distribusi, dan gardu induk. Investasi tersebut juga diperlukan untuk mendukung pertumbuhan listrik dan peningkatan rasio elektrifikasi sebesar 75 persen yang ditargetkan oleh PLN pada tahun depan.
Namun, Komisi Energi malah meminta PLN menurunkan margin usahanya menjadi 7 persen. Margin usaha tersebut dinilai cukup oleh Komisi untuk membiayai investasi PLN selama hasilnya tidak digunakan untuk membayar deviden kepada pemerintah.
Saat ini, PLN tengah melakukan kajian mendalam seperti yang diminta oleh Komisi Energi. "Kita masih hitung semuanya, pasti ada perubahan dari tingkat bunga, asumsi, dan sebagainya," kata Dewo.
Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Nasri Sebayang malah menyatakan penurunan margin bakal berakibat langsung terhadap kapasitas pelayanan PLN. "Karena angka itu akan mengakibatkan tertundanya pembangunan, baik pembangkit, transmisi, gardu induk, maupun distribusi," jelasnya.
Pertumbuhan listrik juga diperkirakan akan menurun hingga 2 persen . Hal itu dikarenakan adanya proyek-proyek pembangunan yang tertunda. Proyek yang semestinya bisa dimulai di tahun 2012 dan bisa beroperasi pada tahun 2015-2016 pun jadi tertunda. "Jadi, dampaknya itu ke tahun-tahun berikutnya juga," ujarnya. Sayangnya, Nasri masih enggan menyebutkan proyek mana saja yang akan tertunda.
GUSTIDHA BUDIARTIE