TEMPO Interaktif, Jakarta - Seperti seorang remaja yang sedang ranum, begitu pun dengan layanan siaran televisi berbayar via Internet. Sudah 18 tahun sejak layanan ini pertama kali dirintis di sekolah-sekolah di Amerika Serikat dalam sebuah proyek bernama Global Schoolhouse.
Adalah sebuah peranti lunak bernama CU-SeeMe (baca: see you see me) yang mempelopori lahirnya konferensi video dan audio di antara sekolah-sekolah di Amerika Serikat pada 1993. Saat itu, siswa bisa berkomunikasi dengan temannya di belahan dunia lain melalui Internet.
Setahun kemudian, CU-SeeMe dipakai oleh stasiun televisi World News Now untuk menyiarkan programnya ke seluruh dunia melalui Internet. Selain siaran langsung, jaringan itu menyiarkan wawancara rekaman antara anchor Kevin Newman dan Direktur Schoolhouse, Yvonne Marie Andres, tentang masa depan komunikasi komputer.
Lalu inilah masa depan itu. Layanan siaran televisi via Internet telah berkembang menjadi sebuah tren mendunia dengan nilai bisnis yang mencengangkan. Tahun lalu saja nilai pendapatan dari model bisnis semacam itu telah mencapai US$ 12 miliar. Pada 2013 diperkirakan angkanya melonjak menjadi US$ 38 miliar.
Layanan siaran televisi berbayar via Internet paling populer di kawasan Eropa. Di Jerman, misalnya, layanan ini dimotori Deutsche Telekom, sedangkan di Prancis oleh Free dan Orange serta Neuf Cegetel. Total jumlah penggunanya mencapai 4 juta pelanggan.
Secara total, berdasarkan riset pada 2009, jumlah pelanggan IPTV telah mencapai 28 juta dan akan mencapai 83 juta pada 2013.
Layanan IPTV memiliki dua arsitektur besar, yakni yang gratis dan berbayar. Sampai Juni 2006, ada 1.300 sumber televisi Internet gratis. Di dalamnya termasuk portal Internet. Anda hanya memerlukan koneksi Internet dan perangkat yang bisa mengakses Internet, yaitu komputer, televisi pintar, atau telepon seluler.
Adapun yang berbayar biasanya memakai kotak (set-top box) yang memiliki port untuk menjembatani koneksi antara Internet dan televisi. Siaran televisi dan video kemudian ditayangkan di televisi model apa pun tanpa perlu memasang kabel ethernet atau Wi-Fi ke televisi.
Koneksi Internet bisa didapatkan dari sambungan telepon rumah atau koneksi Internet pita lebar kabel. Kotak set-top yang telah ditanamkan ke peranti lunak itu kemudian menghubungkan Internet ke televisi, lalu pengguna bisa mengakses berbagai macam tontonan yang diinginkan di layar televisi.
Akhirnya, layanan IPTV ini pun merambah Indonesia. PT Telkom meluncurkan layanan siaran televisi berbayar via Internet pertama di Indonesia, yaitu Groovia. "IPTV sudah diterapkan di banyak negara. Ini bukan teknologi baru, tapi ke depan akan semakin berkembang," ujar Presiden Direktur TelkomVision, Elvizar Kh.
DEDDY SINAGA | ANTON WILLIAM | BERBAGAI SUMBER