TEMPO Interaktif, Bekasi - Kesadaran warga di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mendonorkan darahnya menunjukkan tren positif. Fenomena itu terlihat dari angka pendonor di Palang Merah Indonesia (PMI) Bekasi, yang mencapai 3.000 orang per bulan. Stok darah saat ini paling banyak jenis O, dan paling sedikit AB. Darah jenis 0 mencapai sekitar 60 persen, sedangkan golongan darah AB hanya 10 persen dari seluruh jumlah pendonor.
Zainal Abidin, pegawai PMI Cabang Kabupaten Bekasi, mengatakan angka pendonor yang secara sukarela menyalurkan darahnya itu membaik dibanding tahun-tahun sebelumnya, yang hanya di bawah 2.000 orang per bulan. "Pasokan darah dari masyarakat saat ini terus membaik," kata Zainal kepada Tempo, Senin 27 Juni 2011.
Meski permintaan darah tinggi, darah tidak hanya untuk konsumsi masyarakat Bekasi, tapi juga disalurkan ke Purwakarta, Subang, Karawang, dan Jakarta. Pendonor, kata Zainal, selalu ada. Sebagian datang sendiri ke kantor PMI menyerahkan satu kantong darahnya sebanyak 350 cc, dan sebagian lagi mendonorkan darahnya secara berkelompok. Seperti di gereja-gereja dan mal atau pusat perbelanjaan serta industri yang melaksanakan donor darah massa pada hari libur.
HAMLUDDIN