Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kojek Tuntaskan Album Hiphop Betawi

image-gnews
Kojek Rapper Betawi.(TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo)
Kojek Rapper Betawi.(TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo)
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dalam rangka ulang tahun Kota Jakarta ke-484, Muhammad Amrullah alias Kojek menyiapkan kado khusus. Ia baru saja merampungkan album perdana berirama hip-hop dalam bahasa Betawi. Album berisi 10 lagu itu salah satunya berjudul Lo Kate Jakarte. Dalam lagu ini, Kojek berpesan kalau mau berhasil hidup di Jakarta, ya, jangan malas.

Elo kate Jakarte hidup cuma nyante-nyante. Kalo males elo yang berabe. Elo kate Jakarte hidup cuma nyante-nyante, ngejar-ngejar mimpi susah nyampe

Dalam lagu lain, Kojek mengkritik sebagian sikap warga Jakarta yang suka mengeluh dan protes melulu, misalnya dalam soal banjir dan macet.

Elo jangan tinggal di Jakarta bisanya protes melulu. Nggak mau macet, tapi pake mobil pribadi. Nggak mau banjir, tapi tanah resapan ditutup bangunan, buang sampah sembarangan. Gimane mau selesai tuh urusan.

Kojek yang lahir 24 tahun lalu ini sejak kecil menyukai musik Barat, termasuk hip-hop. Kegemarannya pada hip-hop ini terbawa sampai dia kuliah di jurusan Public Relations di Universitas Persada Indonesia YAI. Dia masuk universitas ini pada 2004 dan pada 2009 menyusun skripsi sarjana sebagai syarat kelulusan dengan tema yang tidak jauh dari dunia hip-hop. Dia mengambil tema strategi promosi Soul ID, salah satu grup hip-hop Indonesia.

“Di dalam sidang aye malah disuruh nyanyi sampe dua lagu oleh penguji. Di mana-mana sidang skripsi biasanya tegang, kalau aye malah banyak banyolan dan ketawa-tawa. Hahaha...,” kata Kojek saat ditemui Tempo usai syuting acara Dahsyat di RCTI, pekan lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Permintaan menyanyi di sidang skripsi bukan tanpa alasan. Penguji dan teman-teman kampusnya saat itu telah mengetahui Kojek adalah penyanyi rap. Maklum, sejak 2007 Kojek memang sudah sering nge-rap dan mengikuti berbagai ajang lomba rap. Pada tahun itu dia pertama kali ikut event "Hip-hop Asongan" yang digelar Igor Saykoji. Berikutnya dia mulai ikut ajang rap battle yang digelar Djarum Black di Kemayoran. “Itu pertama kalinya aye ikut rap battle, eh, tahunya jadi juara 1,” kata Kojek dengan dialek khas Betawi. Dari situ, Kojek sering mengikuti rap battle-rap battle dan berulang kali memenangi juara 1.

Lulus kuliah, Kojek sempat bekerja di beberapa bank. Namun, jiwa musiknya tak hilang meskipun dia sudah kerja kantoran dengan berjas dan berdasi rapi. Terakhir, dia bekerja di Bank Mandiri sebagai staf di salah satu bagian. Baru seminggu bekerja di bank pelat merah itu, tawaran manggung datang dari Lampung. Lamanya seminggu. “Masak aye baru kerja seminggu izin seminggu, mendingan aye keluar aje,” ujar Kojek yang namanya diambil dari kebiasaan masa kecil yang suka makan permen kojek.

Awalnya musik hip-hop Kojek masih belum secara spesifik diwarnai gaya Betawi. Tapi dia teringat pesan bapaknya tentang pentingnya Kojek berakar pada budaya sendiri. “Lu boleh cinta musik Barat, tapi harus ingat budaya sendiri. Jadinya, aye campurin aje. Meskipun kita ambil musik Barat, tapi kita paduin sama musik Tanjung Barat,” ujar Kojek yang masih lajang berseloroh. Dia mulai menggabungkan hip-hop dengan unsur Betawi pada sejak 2009. “Mungkin karena faktor aye anak Betawi yang suka ceng-cengan (becanda), di rap battle aye juga pake pantun. Nah, di situ jurinye seneng dan support dari penonton banyak. Semenjak itu aye diidentikin sebagai rapper Betawi,” ujar Kojek mengenang.

Kojek mengakui konsep musik yang disuguhkannya berbeda dari hip-hop atau rap kebanyakan di Indonesia. Dia mengemas hip-hop dengan unsur Betawi yang sangat kental, bahkan memasukkan unsur berbalas pantun yang jadi ciri khas Betawi. Dari sisi kostum, Kojek bergaya ala Bang Jampang, salah satu legenda jawara Betawi. Kostum ini dicirikan dengan sabuk haji bewarna hijau, celana Boim, peci, serta sarung yang digantung di leher. Setiap manggung, Kojek selalu berduet dengan Januar Ahmadin alias Okeng yang bertindak sebagai shouter.

Amirullah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

11 hari lalu

Penampilan Adam Levine di Super Bowl/USA Today
45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

Adam Levine vokalis Maroon 5 yang juha Juri The Voice America hari ini berulang tahun ke-45. Ini karier bermusiknya dan tangga raih kesuksesan.


Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

12 hari lalu

Dua terduga pelaku asusila modus orkes musik keliling diperiksa tim penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim di Kantor Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 16 Maret 2024. Foto: ANTARA.
Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya


Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

15 hari lalu

Ilustrasi senam aerobic. Dok. TEMPO/Nickmatulhuda
Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.


Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

16 hari lalu

Adrie Subono. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.


Jaafar Jackson Memerankan Sang Paman dalam Film Biopik Michael Jackson, Ini Profilnya

21 hari lalu

Penampilan Jaafar Jackson yang berperan sebagai Michael Jackson dalam film MIchael. Diabadikan oleh fotografer Kevin Mazur. Instagram.com/@antoinefuquaJaafar Jackson. Instagram.com/@antoinefuqua
Jaafar Jackson Memerankan Sang Paman dalam Film Biopik Michael Jackson, Ini Profilnya

Pemeran Michael Jackson dalam film biopik Michael akan diperankan keponakannya, Jaafar Jackson. Ini profil anak Jermaine Jackson itu.


Adobe Kenalkan Sistem Komposer Berbasis AI, Menerjemahkan Teks Menjadi Musik

23 hari lalu

Logo Adobe
Adobe Kenalkan Sistem Komposer Berbasis AI, Menerjemahkan Teks Menjadi Musik

Menyaingi penerjemahan teks menjadi gambar, Adobe memberikan teknologi AI yang bisa mengubah teks menjadi musik.


Kemendikbudristek Kembali Gelar Audisi Gita Bahana Nusantara, Ini Jadwalnya

30 hari lalu

Nathania Karina atau yang akrab disapa Nia, akan menjadi konduktor  Gita Bahana Nusantara (GBN) dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Foto : Kemendikbud
Kemendikbudristek Kembali Gelar Audisi Gita Bahana Nusantara, Ini Jadwalnya

Kemendikbudristek menilai GBN adalah representasi Indonesia mini, artikulasi musikal dalam sebuah ekspresi kultural.


Seleksi Timnas U-16, Nova Arianto Pasang Music Box untuk Atasi Kecemasan Para Pemain

30 hari lalu

Suasana latihan timnas U-16 Indonesia di Lapangan A Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Februari 2024. TEMPO/Randy
Seleksi Timnas U-16, Nova Arianto Pasang Music Box untuk Atasi Kecemasan Para Pemain

Nova Arianto berharap diputarnya musik saat latihan dapat membuat calon pemain timnas U-16 Indonesia lebih rileks.


Forum Komponis Muda Sumatera Barat Gelar Pertunjukan Bertajuk Buni-bunian

33 hari lalu

Pertunjukan musik FKM dengan judul Buni-bunian #3 di Kota Padang pada 21 Februari 2024. Foto FKM Sumbar.
Forum Komponis Muda Sumatera Barat Gelar Pertunjukan Bertajuk Buni-bunian

Gelaran Buni-bunian ke-3 menampilkan empat komponis muda berbakat asal Padang, Solok dan Padang Panjang.


Hindia akan Berkunjung ke Jepang Memperkenalkan Musiknya

48 hari lalu

Baskara Putra alias Hindia. Foto: Meidiana Tahir
Hindia akan Berkunjung ke Jepang Memperkenalkan Musiknya

Hindia akan memperkenalkan musiknya di Jepang pada 20 Februari sampai 26 Februari 2024