TEMPO Interaktif, Kabul - Taliban, kelompok militan di Afganistan, menggunakan bocah perempuan usia 8 tahun untuk melancarkan aksi bom bunuh diri. Bocah itu kemungkinan besar diperdaya untuk membawa bom yang dibungkus dalam tasnya, yang kemudian diledakkan dengan alat pengendali jarak jauh ketika ia mendekati mobil polisi.
Seperti yang dilaporkan New York Times, Minggu 26 Juni 2011, peristiwa itu terjadi di Desa Uwshi di distrik Char Chino pada Minggu kemarin. Ledakan hanya menewaskan si bocah malang itu.
Kepala Kepolisian Provinsi Oruzgan, Fazal Ahmad Shirzad, meyakini bocah yang tidak disebutkan namanya itu tidak menyadari bahwa tas yang diberikan oleh para pemberontak Taliban itu berisi bom. Jasadnya dibawa ke pos pengecekan keamanan, dan polisi kemudian memanggil keluarganya.
Sementara itu, di Provinsi Logar di timur selatan Afganistan, 37 orang tewas dalam pengeboman yang berlangsung pada hari Sabtu di sebuah rumah sakit kecil. Direktur Kesehatan Publik Provinsi Mohammed Zarif Naibkhail menyatakan setidaknya 53 orang lainnya ikut terluka.
Namun, diperkirakan jumlah korban lebih besar lagi. "Penduduk desa melarikan korban ke rumah sakit terdekat setelah ledakan, kemudian membawa jasadnya ke rumah keluarga di desa mereka," kata Zarif.
AQIDA SWAMURTI