TEMPO Interaktif, Jakarta - Kamis esok, 30 Juni 2011, Letnan Jenderal Pramono Edhie Wibowo akan dilantik kakak iparnya sendiri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menjadi pimpinan tertinggi TNI Angkatan Darat. Ia menggantikan Jenderal George Toisutta sebagai Kepala Staf Angkatan Darat yang baru. Pelantikan Edhie dijadwalkan pukul 14.00 WIB di Istana Negara.
Pramono lahir di Magelang, Jawa Tengah, pada 5 Mei 1955, anak keempat dari tujuh bersaudara yang dimiliki pasangan Sarwo Edhie Wibowo dan Sunarti Sri Hadiyah. Adik kandung istri SBY, Kristiani Herrawati Yudhoyono, itu lulus dari Akademi Militer pada 1980.
Saat berpangkat kolonel, ia pernah menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri meski iparnya ketika itu sedang berkampanye menjelang pemilihan umum.
Setelah kakak iparnya terpilih menjadi presiden dalam Pemilu 2004, Pramono menduduki sejumlah posisi penting di TNI Angkatan Darat. Antara lain memimpin korps pasukan elite Angkatan Darat, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Lebih dari setahun, tepatnya dari 1 Juli 2008 hingga 4 Desember 2009, ia menjabat Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.
Dari Danjen Kopassus, Pramono sempat pula memimpin pasukan di wilayah, dengan menjadi Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Jawa Barat, dari 2009 hingga 2010. Posisi Pangdam Siliwangi itu sebelumnya pernah juga dijabat Toisutta pada 11 September 2006-7 November 2007.
Karir militernya terus melesat. Pada 30 September 2010, dia diangkat menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Pengamat militer Andi Widjajanto mengatakan Pramono Edhie lebih unggul dibanding calon-calon lainnya karena pernah memimpin dua pasukan khusus di Angkatan Darat. Berdasar tradisi yang dibangun sejak zaman Presiden Soeharto, mereka yang diangkat sebagai KSAD memang biasanya pernah memimpin Kostrad atau Kopassus. Dan, Pramono pernah memegang kendali di kedua kesatuan tersebut. "Kombinasi pengalaman di Kopassus dan Kostrad ini tidak ada pada calon lainnya," ujarnya.
Pramono juga diunggulkan karena dia berasal dari pasukan Infanteri. Hampir 95 persen pejabat Kepala Staf TNI AD, kata Andi, berasal dari pasukan Infanteri. Hal itu dinilai Andi cukup wajar karena 70 persen pasukan Angkatan Darat adalah pasukan Infanteri. Hanya dua KSAD yang bukan berasal dari pasukan Infanteri, yaitu Jenderal Try Sutrisno dari pasukan Zeni dan Jenderal Hartono dari pasukan Kavaleri.
BUNGA MANGGIASH | KARTIKA CANDRA