TEMPO Interaktif, Cirebon - Mata tombak berusia ratusan tahun, peninggalan Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan X , yang disimpan museum Keraton Kasepuhan hilang. Pihak keraton sudah melaporkan kasus itu ke polisi. Modusnya, pelaku menukar mata tombak asli dengan mata tombak palsu.
Menurut Sultan Keraton Kasepuhan, PRA Arif Natadiningrat, sebenarnya petugas pemandu sudah mengetahui ditukarnya mata tombak tersebut sejak Sabtu (27/6). Petugas itu lalu melaporkannya ke lurah Keraton Kasepuhan.
Namun karena sang sultan, PRA Arif Natadiningrat, sibuk mengurus acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Raja dan Sultan se Nusantara di Bandung, sang lurah pun tidak berani melaporkannya langsung. "Baru tadi pagi saya dilaporkan (kehilangan) itu. Saya sendiri baru sampai di Cirebon Selasa sore kemarin," kata Arib, Rabu, 29 Juni 2011.
Petugas pemandu, lanjut Arif, curiga atas gerak-gerik dua warga sekitar yang berada di sekitar museum keraton Kesepuhan beberapa hari lalu. "Yang satu menggunakan jaket hitam masuk ke dalam museum, sedangkan satunya lagi mengajak petugas mengobrol," katanya. Peristiwa itu diperkirakan terjadi antara Rabu (22/6) hingga Jumat (24/6) lalu.
Saat ini, sejumlah koleksi benda pusaka di museum ditarik dan disimpan di ruang Dalem Arum yang ada di dalam keraton. "Polisi harus bisa menemukan pelakunya, siapa tahu kasus ini terkait dengan hilangnya 5 benda pusaka di Keraton Kaprabonan beberapa hari lalu," ucap Airf.
Secara terpisah Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cirebon Kota, Agah Sonjaya mengatakan polisi masih menyelidiki kasus tersebut. "Anggota sedang tengah melakukan olah TKP.," ujarnya.
IVANSYAH