TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Pusat berencana mengevaluasi uji coba pelaksanaan Sunday Market yang sudah berjalan sejak dua pekan silam di Jalan Blora, Jalan Teluk Betung, dan kawasan Bendungan Hilir. Salah satu poin yang akan dievaluasi adalah kecocokan lokasi dan kesiapan infrastruktur.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Fatahillah, mengatakan evaluasi tahap awal dilakukan petang ini, Kamis 30 Juni 2011. "Kami akan kaji kesesuaian tempat dengan minat dan daya jangkau masyarakat," ujar Fatahillah. Setelah dievaluasi, nantinya dibuatkan Surat Keputusan lokasi resmi area Sunday Market. "Ada kemungkinan lokasinya bertambah sesuai dengan kebutuhan dan animo warga,"
Menurut Fatahillah, meski belum efektif, dari tiga lokasi sunday market tadi baru lokasi di Jalan Blora yang terlaksana. Di sana pemerintah masih melihat kekurangan. Misalnya tidak seimbangnya lokasi sunday market antara sisi kiri dan kanan jalan. "Ini akan jadi catatan kami dalam pembahasan sore nanti. Masyarakat harus mudah mengakses lokasi sunday market dengan aman dan nyaman," ujarnya.
Sedangkan untuk lokasi Jalan Teluk Betung dan kawasan Bendungan Hilir, kata Fatahillah, belum bisa dijalankan sesuai dengan rencana. Selama masa uji coba, dua wilayah sunday market ini belum dilengkapi dengan infrastruktur pendukung. "Di Jalan Blora sudah ada tenda-tenda dan perlengkapan lain, sedang di Jalan Teluk Betung dan Benhil belum ada," ujarnya.
Sunday market adalah program pemerintah Jakarta Pusat untuk menata pedagang kaki lima (PKL). Pelaksanaan sunday market awalnya dilontarkan oleh perwakilan pedagang yang kemudian disambut Pemerintah Jakarta Pusat. Untuk program ini hanya pedagang makanan dan minuman yang diperbolehkan berjualan.
Dalam kegiatan ini pedagang dilarang membangun lokasi berdagang permanen. Waktu berdagang pun dibatasi, yaitu hanya antara pukul 06.00-12.00. "Konsepnya lebih untuk menata pedagang dan mengakomodasi minat pejalan kaki yang biasa berolahraga di hari minggu pagi," ujar Fatahillah.
IRA GUSLINA