TEMPO Interaktif, Jakarta- Pemerintah Indonesia dan Prancis sepakat meningkatkan kerjasama bilateral menuju kemitraan strategis di berbagai bidang. Salah satu diantaranya pendanaan proyek revitalisasi jalur transportasi kereta api jurusan Padalarang - Cicalengka.
" Investasi itu diperkirakan mencapai sekitar US $ 175 juta dan sedang dikaji kerjasamanya" kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono di Istana Merdeka, Jumat 1 Juli 2011. " Adapun partisipasi dalam proyek ini akan segera didetailkan.
Bambang memaparkan ini usai mengikuti pertemuan kenegaraan antara Perdana Menteri Prancis Francois Fillion dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka. Kunjungan Fillion ke Indonesia, adalah kunjungan pertama Perdana Menteri Prancis itu ke Indonesia.
Menurut Bambang, pembicaraan detail kerjasama itu, termasuk pembagian kontribusi masing-masing pihak, antara Perancis, APBN dan Pemda akan dilakukan dalam waktu dekat. “Berapa nanti yang pasnya Prancis mau bagi, akan dibicarakan lebih detail lagi,” ujarnya.
Projek revitalisasi itu diantaranya pembangunan jalur ganda (double track) kereta sepanjang 22 kilometer. Itu pun baru separo dari kebutuhan jalur ganda sepanjang 41 kilometer.
Selain itu, proyek revitalisasi juga akan menyentuh elektrifikasi, pembaruan sistem sinyal, telekomunikasi, dan pengadaan KRL baru sebanyak 40 unit. “Realisasi secepatnya karena projek ini sudah lama disiapkan" ujarnya." Nanti kita lihat seberapa cepat proses pembicaraannya."
Bambang juga memaparkan, selain revitalisasi rel, Perancis juga meminati investasi pada sektor kerjasama navigasi penerbangan di wilayah Indonesia bagian timur. Nilai proyek sekitar US $ 50 juta. "Realisasinya secepatnya. Masalah teknis saya kira sudah selesai, karena ini kan proyek lama sudah dipersiapkan sekitar 2 tahun," katanya.
EKO ARI WIBOWO