TEMPO Interaktif, Tangerang - Berulang kali warga di RT 03/01 dan RT 01/02 Kelurahan Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, melakukan aksi blokir jalan tol Jakarta-Tangerang Km 10-11, termasuk hari ini, Ahad 3 Juli 2011.
Massa menduduki 2 ruas jalan bebas hambatan itu, baik dari arah Jakarta ke Tangerang maupun arah sebaliknya. Warga menutupi jalan dengan batu ukuran besar, besi, dan papan spanduk yang merupakan bahan untuk pengerjaan proyek pelebaran jalan yang tengah dilakukan PT Jasa Marga untuk membuat satu lajur di masing-masing ruas.
Warga juga memasang spanduk berukuran besar bertulisan: “Kami manusia bukan tikus got atau binatang, kami harus dihargai dan diberi jalan yang layak bukan gorong-gorong seperti tikus”.
Demo serupa pernah dilakukan pada Mei lalu. Tuntutannya sama, meminta PT Jasa Marga segera memperbaiki jalan di bawah tol yang terkena dampak banjir akibat proyek pembangunan jalan. "Kami juga ingin dibuatkan jalan layang," ujar Rohadi, warga setempat.
Ketua RW 02 Kelurahan Pondok Bahar, Agus Roni, mengatakan meminta pemerintah merespons aksi protes warga tersebut. Puluhan petugas polisi dan TNI tampak mengamankan aksi ini. Akibat pendudukan warga, kemacetan terjadi lebih kurang 6 kilometer.
Kepala Polsek Ciledug, Komisaris Sukiman, beradu argumentasi dengan warga. Ia meminta agar warga menghentikan aksi demo tersebut. "Jangan hanya diam, sudah hentikan saja," ujar Sukiman.
Meski jalan diduduki, masih saja ada warga yang melobi agar diperbolehkan lewat dengan alasan dia sudah membayar tarif tol dan ada keperluan.
Warga pun dengan nada kesal akhirnya membolehkan, termasuk mobil jenazah, untuk melintas. Setelah itu warga menutup kembali dengan besi-besi yang diambil dari bahan proyek pelebaran jalan.
AYU CIPTA