TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Lion Mentari Airlines optimis mampu menyelesaikan perbaikan manajemen lebih cepat dua bulan dari batas waktu yang ditentukan Kementerian Perhubungan. Ia menjamin penumpang tidak lagi mengalami keterlambatan jadwal penerbangan setelah perbaikan. "Kecuali keterlambatan akibat faktor eksternal seperti cuaca," kata Juru bicara Lion Air, Edward Sirait, melalui telepon selulernya, Senin 4 Juli 2011.
Terjadinya keterlambatan jadwal pesawat Lion Air secara beruntun pada 5-10 Juni 2011 lalu menjadi pemicu yang mengharuskan Lion Air berbenah. Kementerian Perhubungan mencatat pesawat Lion Air dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta ke Bandara Sam Ratulangi, Menado batal mendarat sehingga, penumpang telantar di Bandara Hasanuddin, Makassar. Lion Air juga mengalami penundaan keberangkatan selama lima jam di Bandara Sultan Syarif Qasim II Pekanbaru. Keterlambatan sempat pula terjadi di rute Jakarta-Medan.
Kementerian lantas memberikan surat peringatan kepada manajemen Lion Air. Mereka diberi batas waktu empat bulan untuk memperbaiki mananjemen. Jika melebihi tenggat, Lion bakal kena sanksi pembatasan rute dan penutupan operasional pesawat.
Edward mengatakan Lion saat ini berupaya keras membenahi seluruh faktor internal yang memicu terjadinya keterlambatan pesawat, mulai dari rotasi pesawat hingga sistem penjadwalan kru. Namun, ia menolak merinci bentuk pembenahan tersebut, begitu pula dengan titik lemah dari manajemen operasional pesawat. "Tidak layak kami ungkapkan ke publik," ujarnya.
Hasil perbaikan manajemen akan dilaporkan ke Kementerian secara berkesinambungan. Oleh karena itu, komunikasi antara Lion Air dan Kementerian terus dijalin.
TRI SUHARMAN