Cara Meningkatkan Akselerasi Skuter Matik  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Senin, 4 Juli 2011 12:37 WIB
TEMPO/Nita Dian
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Peranti transmisi Continously Variable Transmission (CVT) merupakan komponen yang penting bagi sepeda motor jenis skuter matik (skutik). Peranti ini memiliki fungsi menyalurkan tenaga yang dihasilkan mesin ke roda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Begitu pun bila Anda menginginkan motor skutik kesayangan Anda mampu berakselerasi dengan cepat dan mencapai kecepatan tertinggi atau top speed. Maka peranti itu wajib mendapat perhatian, khususnya bagian roller dan V-belt.

“Skutik dengan akselerasi yang tinggi sangat cocok untuk perjalanan di kota seperti Jakarta yang lalu lintasnya macet dan bersifat stop and go,” tutur Dwi Rizkon, mekanik spesialis skutik Asteris Motor, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, 4 Juli 2011.

Pasalnya, bila akselerasi rendah atau lambat, motor menjadi boros bahan bakar, pergerakan tidak lincah, dan sulit diajak bermanuver. Sebab, motor yang akselerasinya berat membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar.

“Sebab, motor seperti itu butuh tenaga dua kali lipat untuk bermanuver seperti motor yang tarikan akselerasinya ringan,” jelas Rizkon.

Lantas apa saja yang wajib dibenahi? Bagaimana caranya? Berikut ini penjelasan Rizkon.

1. Gunakan roller yang ringan

Roller pada skutik berfungsi untuk memberikan tekanan keluar pada variator sehingga komponen itu dapat membuka atau memberikan perubahan lingkar diameter yang lebih besar kepada belt drive.

Seiring dengan perubahan lingkar diameter itu, V-belt akan menggerakkan pulley belakang dan depan. Sebab, kedua pulley saling berhubungan dengan menggunakan V-belt.

Oleh karena itu, bila menginginkan akselerasi yang tinggi, sangat disarankan menggunakan roller yang berbobot ringan. Bila berat standar roller yang digunakan adalah 15 gram, maka gunakan roller yang berbobot 13 gram. “Oleh karena itu, gunakan milik skutik lain atau komponen custom,” terang Rizkon.

Namun, bila ingin mencapai kecepatan tertinggi disarankan untuk menggunakan roller yang agak berat. Jadi, bila ingin akselerasi yang ringan, namun juga mendapatkan kecepatan tertinggi sebaiknya menggunakan roller dengan bobot di antara bobot standar dan ringan, yaitu 14 gram.

2. Atur ketegangan V-belt

Sabuk atau V-belt ini bertugas sebagai perantara antara kedua pulley. Pulley depan atau drive pulley berfungsi untuk menggerakkan pulley belakang atau driven pulley. Pulley depan dihubungkan kruk-as mesin dan bertugas menampung tenaga dari mesin.

Adapun pulley belakang yang dihubungkan ke as roda bertugas mentransfer tenaga mesin ke roda. Kedua peranti itu saling berhubungan dengan menggunakan V-belt. Sabuk atau V-belt itu bertugas sebagai perantara antara keduanya. Artinya, V-belt memiliki peran sangat penting.

“Sementara, kinerja V-belt juga sangat tergantung pada kinerja atau kualitas roller dan variator,” kata Rizkon.

Oleh karena itu, satu hal yang wajib dilakukan adalah menjaga tingkat ketegangan V-belt. Upayakan agar V-belt tidak dalam kondisi yang terlalu tegang atau kendor.

Bila terlalu tegang atau kencang, maka kruk as mesin akan mengalami masalah. Sebab, V-belt tertarik dengan keras meski putaran mesin tidak terlalu tinggi. Begitu pun dengan pulley.

Sebaliknya bila kendur, V-belt akan cepat rusak atau bahkan putus. Seiring dengan penggantian roller, sebaiknya tingkat ketegangan V-belt adalah pada titik optimum. “Sehingga akselerasi juga jauh lebih ringan,” jelasnya.

Selain itu, V-belt dengan tingkat ketegangan optimum tidak akan mencegah skutik boros bahan bakar.

3. Bersihkan sistem CVT

Sangat disarankan untuk memeriksa rutin CVT setelah skutik menempuh jarak 3–6 ribu kilometer. Lakukan servis terhadap peranti itu setelah berjalan 8–9 ribu kilometer.

Bersihkan semua komponen utama peranti itu dari kotoran, air, cipratan oli. Sebab, berbagai unsur itu bisa masuk ke sistem CVT celah sirkulasi udara. Celah itu sengaja dibuat pabrik untuk mendinginkan semua komponen CVT setelah motor digunakan.

"Bila CVT kotor, selain berisik juga menyebabkan V-belt mudah slip, pulley dan roller tidak akan bekerja secara maksimal,” jelas mantan mekanik di AHASS itu.

Selain itu, periksa kondisi roller apakah masih bagus. Bila peranti itu telah berubah bentuk menjadi 'peyang', maka sebaiknya diganti. Sebab, roller yang aus tidak akan berfungsi maksimal.

Sebaiknya, bersihkan roller secara rutin dengan menggunakan bensin dan kuas. Selain itu, berikan pelumas, yaitu grease khusus.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi