TEMPO Interaktif, Jambi - Anggota Komisi V DPR RI, Bakri, mengeluhkan kondisi jalan rusak di kawasan Provinsi Jambi. Kerusakan itu terjadi mulai dari ruas jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten dan kota. "Saya prihatin melihat kondisi jalan di daerah ini yang sebagian besar mengalami kerusakan cukup parah,” ujarnya kepada wartawan setelah melakukan kunjungan kerja di Jambi, Selasa, 5 Juli 2011.
Dia meminta pemerintah untuk segera memperbaikinya. "Bila dibiarkan begitu saja akan menimbulkan banyak kerugian bagi daerah ini," kata Bakri.
Anggota Dewan dari Partai Amanat Nasional daerah pemilihan Provinsi Jambi itu menilai Provinsi Jambi tertinggal jauh dibandingkan daerah lain dari segi infrastruktur, terutama sarana jalan. "Daerah lain sudah berpikir bagaimana upaya memperlebar ruas jalan, sementara Jambi masih saja berkutat untuk memikirkan upaya menutupi lubang jalan yang rusak,” ujarnya.
Bakri menuturkan, akibat jalan rusak, waktu tempuh menjadi lebih lama. Dia mencontohkan, saat dia melintasi jalan dari Kabupaten Tebo menuju Kota Jambi yang merupakan jalan lintas tengah dalam wilayah Provinsi Jambi dan biasanya ditempuh dalam waktu 3,5 jam, kini harus ditempuh selama lima jam.
Berdasarkan pantauan Tempo, kondisi ruas jalan di dalam wilayah Provinsi Jambi, baik jalan nasional, provinsi, kabupaten maupun kota, dalam kurun waktu dua tahun terakhir mengalami kerusakan parah.
Eko Priyatmoko, Satuan Kerja Preservasi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi, mengemukakan kerusakan jalan di Provinsi Jambi akibat adanya angkutan batu bara dan hasil perkebunan yang tonasenya melebihi kapasitas jalan. "Seharusnya, kendaraan angkutan batu bara dan hasil perkebunan itu memiliki jalan khusus sehingga tidak merusak jalan yang ada,” katanya.
Menurut Eko, khusus jalan dari Kabupaten Bungo-Tebo-Tembesi Kabupaten Batanghari menuju Kota Jambi sepanjang 254 kilometer mengalami kerusakan mencapai 85 kilometer, sedangkan ruas jalan dari Kabupaten Sarolangun menuju Jambi sepanjang 90 kilometer, setidaknya sepanjang 8,5 kilometer mengalami kerusakan.
SYAIPUL BAKHORI