TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Adik tiri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Bendara Pangeran Haryo Prabukusumo, mengaku baru mendengar soal pengunduran diri kakaknya dari Organisasi Massa Nasional Demokrat (Nasdem). Dia menyambut baik keputusan itu karena diyakini akan membuat peran Sultan sebagai pemimpin bangsa lebih baik.
"Akan kembali seperti dulu, Sultan jadi tempat curhat, memberi nasihat, dan mengingatkan para pejabat tinggi," kata Prabukusumo saat ditemui di sela-sela peluncuran buku Gurita Cikeas Kian Menggurita di Galang Press Yogyakarta, Kamis, 7 Juli 2011. "Keraton bisa tidak netral jika Sultan ikut berpolitik."
Terkait kemungkinan pengunduran Sultan akibat dari keinginan Fraksi PKB dan PAN agar Sultan tak berpolitik jika ingin Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tetap istimewa, menurut Prabukusumo tak ada hubungannya dengan perjuangan keistimewaan Yogyakarta. “Sejarah keistimewaan DIY tak bisa dipolitisasi," kata Sultan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengundurkan diri dari Nasdem. Surat pengunduran diri tertanggal 6 Juli 2011 itu ditujukan kepada inisiator, deklarator, pengurus, dewan pertimbangan, dewan pakar, dan seluruh aktivis Nasdem. "Saya menyatakan mengundurkan diri, baik sebagai inisiator nasional maupun sebagai Ketua Dewan Pertimbangan dan anggota Nasional Demokrat," tulis Sultan pada alinea terakhir surat itu.
Kopi surat pengunduran yang Tempo dapatkan dari sumber tepercaya itu menggunakan logo Keraton Yogyakarta pada kepala surat halaman pertama. Di bawah logo tersebut, tertulis nama Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan huruf cetak tebal. Pada kaki surat tertulis: The Yogyakarta Royal Palace Keraton Yogyakarta, disusul alamat dan nomor telepon.
Pada halaman kedua atau yang terakhir terdapat tanda tangan Sultan di bawah tulisan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam huruf kapital.
Dalam surat itu, Sultan menyatakan berkeberatan dengan lahirnya Partai Nasdem yang didaftarkan ke Dinas Kesbang Linmas di daerah-daerah dan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di tingkat pusat. Partai Nasdem, yang didirikan oleh aktivis ormas Nasdem dengan menggunakan logo, warna, dan tagline yang hampir sama dengan ormas Nasdem, menurut Sultan, sulit untuk menyatakan bahwa partai ini tak ada hubungan dengan ormas Nasdem.
PITO AGUSTIN RUDIANA