Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Siswa Terancam Tak Bisa Masuk SMP  

image-gnews
Pendaftaran calon siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) secara online. TEMPO/Tony Hartawan
Pendaftaran calon siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) secara online. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO Interaktif, Tangerang - Ribuan siswa lulusan sekolah dasar (SD) di Kabupaten Tangerang hingga kini belum menerima surat keputusan hasil ujian nasional (SK HUN). Pasalnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang kehabisan blangko surat keputusan hasil ujian nasional yang didrop dari Kementerian Pendidikan Nasional. "Hingga kini belum juga tiba,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Bambang Mardi, kepada Tempo, Jumat, 8 Juli 2011.

Bambang mengatakan, setidaknya SD di 5 kecamatan yang masuk dalam Rayon 9 dan 10 di Kabupaten Tangerang hingga kini belum bisa mengeluarkan surat keputusan hasil ujian nasional. Di antaranya Kecamatan Teluk Naga, Sepatan, Pakuaji, Sepatan Timur, Kosambi, dan sejumlah sekolah di kecamatan lainnya seperti Kelapa Dua dan Pagedangan. ”Kami sudah menanyakan langsung ke Pemerintah Provinsi Banten. Tapi, dari Banten jawabannya pusat belum mengirim,” katanya.

Menurut Bambang, hal ini cukup menghalangi siswa yang tamat sekolah dasar yang akan melanjutkan pendidikan ke tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Apalagi, kata dia, siswa SD kabupaten Tangerang yang akan melanjutkan ke wilayah lain di luar Kabupaten Tangerang. ”Sekolah lain di luar Kabupaten Tangerang pasti tidak akan menerima,” katanya.

Melihat kondisi ini, para orang tua terutama yang anaknya akan melanjutkan sekolah ke luar wilayah Kabupaten Tangerang mengeluh. Pasalnya, hal itu akan menghambat proses pendaftaran ulang, apalagi waktu efektif belajar siswa baru di SMP akan dilaksanakan Senin pekan depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti dikatakan Dewi Gustiana, salah seorang orang tua lulusan SD Permata Hati di Kecamatan Kelapa Dua, “Bagaimana bisa kekurangan blangko kalau sudah jauh hari mengetahui jumlah lulusan tahun ini.” Dia berharap pihak berwenang mengambil langkah cepat agar siswa tidak dirugikan. “Anak saya diterima di Sukabumi, Jawa Barat, dan sekolah di sana minta persyaratan ini. Ini kan bikin repot,” kata ibu dua anak itu.

JONIANSYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Seorang siswa SMPN 2 Tangerang bersedih saat pesantren kilat di Masjid Raya Al-Azhom, Tangerang, Banten, (22/7). Pesantren selama 4 hari di bulan Ramadan ini untuk menambah ilmu agama bagi sejumlah siswa-siswi. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.


Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Ilustrasi kesehatan/Berobat/Dokter/Perawat. triarc.co.za
Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.


Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

freepicturesweb.com
Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.


Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Siswa beberapa sekolah di Aceh menyanyikan lagu Jepang, Omoiyari (belas kasih sayang) dalam peringatan dua tahun tsunami di Jepang, di SMP 1 Pekan Bada, Aceh Besar, Senin (11/3). TEMPO/Adi Warsidi
Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.


Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

imperfectwomen.com
Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.


KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

Ilustrasi Pengukuran Payudara. Shutterstock
KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.


Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

freepicturesweb.com
Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.


Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

imperfectwomen.com
Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.


Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ilustrasi
Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'


Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

freepicturesweb.com
Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.