TEMPO Interaktif, Makassar - Virus flu burung terus menyebar di peternakan ayam dan itik di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan, Murtala Ali, menuturkan Kamis lalu (7 Juli 2011) yang terserang hanya 5 kecamatan. Jumat, bertambah menjadi 7 kecamatan. Karena itu, "Kami harus meningkatkan kesiagaan,” kata Murtala hari ini, Jumat, 8 Juli 2011.
Kecamatan yang terserang adalah Pancarijang, Tanete, Pannanti, Bulo, Paritengngae, Batang Pulu, dan Panca Laudong. Murtala menambahkan, selain pertambahan area, jumlah ternak ayam yang mati juga bertambah. Ada 38 ribu ayam yang mati pada Kamis lalu, kemudian kemarin melonjak menjadi hingga 41 ribu ekor ayam yang mati.
Menurut Murtala, terdapat satu daerah peternakan yang mengalami kematian ternak hingga 5.000 ekor. Semua ternak yang mati adalah yang terlambat mendapatkan vaksinasi. “Ternak-ternak yang selamat adalah yang cepat diberi vaksin,” ujarnya.
Desinfektan yang telah digunakan di Kabupaten Sidrap, menurut dia, telah mencapai 1.000 liter, dari rencana awal hanya 850 liter. Jumlah ini pun masih akan ditambah 1.500 liter. Desinfektan tambahan tersebut telah dikirim dari pusat Kamis lalu.
Salah seorang peternak ayam yang berdomisili di Kecamatan Maroanging, Kabupaen Enrekang, menuturkan, begitu mendengar berita merebaknya kasus flu burung di Kabupaten Sidrap, pihaknya langsung memvaksin ternak-ternak ayamnya. “Kami, peternak ayam, khawatir jika virus dari Sidrap sampai menyebar ke daerah kami,” kata dia.
Ismail menambahkan, kekhawatiran itu lantaran Kabupaten Enrekang berbatasan langsung dengan Sidrap. Hingga saat ini, kata Ismail, peternak ayam di sana masih meningkatkan kewaspadaan.
Sementara itu, Murtala mengatakan yang paling dikhawatirkan saat ini adalah kurangnya pemahaman warga setempat terhadap bahaya virus flu burung. “Banyak warga yang keluar masuk ke peternakan tanpa pengaman,” kata dia.
Menurut Murtala, kini pekerjaan tambahan dari pemerintah setempat adalah tim penanggulangan penyebaran virus yang berada di lapangan mesti bekerja keras mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak mendekati daerah peternakan. Tim terus menyemprotkan desinfektan terhadap ternak ayam yang belum tertular. Untuk meningkatkan kewaspadaan di kecamatan lain, setiap kecamatan diminta membuat posko pengawasan.
Setiap posko, kata Murtala, bertugas mengawasi peredaran barang dagangan yang berasal dari daerah yang tertular virus. Selain itu, barang dagangan yang berasal dari daerah tersebut harus dilengkapi surat rekomendasi dari pemerintah setempat sebagai jaminan keamanan. Selain pengawasan antar-kecamatan, kabupaten-kabupaten lain yang berbatasan langsung dengan Sidrap pun diminta waspada.
ANISWATI SYAHRIR