Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir SMS Dorong Marzukie Ali Mengirim SMS ke SBY  

image-gnews
Marzuki Alie. TEMPO/Imam Sukamto
Marzuki Alie. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebenarnya apa alasan Marzuki Alie mengirimkan pesan singkat kepada Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono? Seperti dikabarkan sebelumnya, pesan singkat (SMS) Marzuki Alie kepada SBY bocor ke kalangan media, akhir pekan lalu. SMS tersebut berisi permintaan Marzuki kepada SBY agar melakukan tindakan tegas mengatasi kejadian saling serang antarkader Demokrat.

Menurut Ketua DPR itu, ketika mengetahui 3 kader Demokrat saling serang dalam acara diskusi di sebuah stasiun televisi nasional, beberapa waktu lalu, ia merasakan kejanggalan. Ia berpendapat, perselisihan itu seharusnya dibicarakan di dalam Dewan Kehormatan Partai Demokrat.

Ketiga kader Partai Demokrat yang disebut Marzuki dalam SMS-nya adalah Denny Kailimang, Amir Syamsuddin, dan Ruhut Sitompul. Ketiganya beradu mulut ketika membicarakan kasus yang menyeret kader Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Ketiganya, menurut Marzuki, tidak menjalankan instruksi Ketua Umum Anas Urbaningrum dan Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono.

“Begitu saya di Rusia, ada polemik di televisi (menyebut sebuah televisi nasional), saling serang antarkader. Padahal, sudah diinstruksikan oleh Ketum (Ketua Umum) dan Sekjen jangan saling serang antarkader,” kata Marzuki di Gedung DPR, Senin 11 Juli 2011.

Pasca-acara diskusi itu, banyak pesan singkat yang masuk ke telepon genggam Marzuki, yang ketika itu sedang melakukan kunjungan kerja ke Rusia. “Nah, karena banyak SMS yang masuk ke saya, saya telepon Pak Amir, ‘Pak Amir bagaimana kejadiannya?'," kata dia. "Harusnya ini dibawa ke Dewan Kehormatan karena apa yang diinstruksikan (Ketum dan Sekjen) tidak dilaksanakan."

Namun, ketika itu Amir enggan menanggapi usulan Marzuki. “Pak Amir bilang ke saya, ‘Pak Marzuki, jangan saya, enggak enak’,” kata Marzuki menirukan percakapannya dengan Amir. “Karena itulah saya SMS Ketua Wanbin (Dewan Pembina) yang juga selaku Ketua Dewan Kehormatan," ujarnya. "Apanya yang salah?”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Instruksi yang dikeluarkan Anas dan Ibas--sapaan akrab Edhie Baskoro--kepada seluruh pengurus Demokrat adalah, tidak lagi membicarakan kasus yang melibatkan nama Nazaruddin di depan publik. “Ketum dan Sekjen sudah memberi peringatan, sudah buat instruksi kepada kepengurusan DPP untuk tidak lagi bicara tentang Nazaruddin. Serahkan urusan Nazaruddin kepada proses hukum. Itu perintahnya,” kata Marzuki.

Anas dan Ibas juga menginstruksikan agar semua pengurus partai kembali fokus bekerja sesuai dengan tugas pokok masing-masing. “Jadi, semuanya berbicara soal tugas pokok dan fungsi, itu perintah Ketum dan Sekjen.”

Marzuki mengatakan, sudah menjadi kewajiban dan tugasnya selaku Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat untuk mengawasi kinerja partai berikut para pengurusnya. “Memberikan arahan dan melaporkan kepada Pak SBY. Tidak ada yang salah dengan itu,” kata dia.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Moeldoko menyambut kedatangan redaksi Tempo.co di Kantor Staf Presiden. (Foto: TEMPO/Dimas Prasetyo)
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat


Anas Urbaningrum Ungkap Alasannya Kembali Terjun ke Dunia Politik

15 Juli 2023

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum saat menyampaikan pidato di Silang Monas, Jakarta, Sabtu (15/7/2023). ANTARA/Tri Meilani Ameliya
Anas Urbaningrum Ungkap Alasannya Kembali Terjun ke Dunia Politik

Anas Urbaningrum menyatakan kembali ke dunia politik karena ingin menjadi petugas publik.


Anas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas, Begini Pernyataannya

15 Juli 2023

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum menyampaikan pidato politiknya saat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Jakarta, Jumat 14 Juli 2023. Dalam Munaslub tersebut, Anas Urbaningrum terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara untuk masa jabatan 2023-2028. ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Anas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas, Begini Pernyataannya

Anas Urbaningrum kembali sebut soal gantung di Monas. Tapi berbeda dari pernyataanya 11 tahun lalu.


Anas Urbaningrum Akan Pimpin PKN, Gede Pasek Serahkan Posisi Ketua Umum Juli Mendatang

12 Mei 2023

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (tengah) menyampaikan keterangan kepada wartawan saat keluar dari Lapas Kelas I Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Selasa, 11 April 2023. Terpidana kasus korupsi proyek Hambalang tersebut bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IA Sukamiskin setelah menjalani hukuman 8 tahun penjara. ANTARA/Novrian Arbi
Anas Urbaningrum Akan Pimpin PKN, Gede Pasek Serahkan Posisi Ketua Umum Juli Mendatang

Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika menyatakan akan menyerahkan jabatannya kepada Anas Urbaningrum pada Juli mendatang.


Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas


Eksklusif Wawancara Tempo dengan Anas Urbaningrum (1)

10 April 2023

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum berdiskusi dengan penasehat hukumnya sebelum mengikuti sidang lanjutan Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis 26 Juli 2018. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Eksklusif Wawancara Tempo dengan Anas Urbaningrum (1)

Tempo mendapat kesempatan berbincang dengan Anas Urbaningrum dari dalam Lapas Sukamiskin.


Anas Urbaningrum Akan Kunjungi Orang Tuanya di Blitar Usai Bebas dari Lapas Sukamiskin

7 April 2023

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dikawal petugas saat tiba di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu, 24 September 2014. Anas divonis vonis delapan tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider tiga bulan kurungan, serta membayar penggganti kerugian negara sebesar Rp 57.590.350.580 dan US$ 5.261.070.  Dok.TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Anas Urbaningrum Akan Kunjungi Orang Tuanya di Blitar Usai Bebas dari Lapas Sukamiskin

Anas Urbaningrum akan langsung menuju orang tuanya di Blitar setelah dia bebas dari Lapas Sukamiskin.


Anas Urbaningrum Minta Dibebaskan dari Lapas Sukamiskin Sore Hari

1 April 2023

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum berdiskusi dengan penasehat hukumnya sebelum mengikuti sidang lanjutan Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis 26 Juli 2018. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Anas Urbaningrum Minta Dibebaskan dari Lapas Sukamiskin Sore Hari

Anas Urbaningrum mengajukan permintaan agar dilepaskan dari Lapas Sukamiskin pada sore hari.


Anas Urbaningrum Akan Bebas Dari Lapas Sukamiskin, HMI Berencana Gelar Road to Bandung

31 Maret 2023

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum berdiskusi dengan penasehat hukumnya sebelum mengikuti sidang lanjutan Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis 26 Juli 2018. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Anas Urbaningrum Akan Bebas Dari Lapas Sukamiskin, HMI Berencana Gelar Road to Bandung

Sekitar 60 kader HMI akan menjemput Anas Urbaningrum di Bandung pada 10 April 2023.


Selain Ferdy Sambo dan Istrinya, Inilah 4 Pasangan Pejabat yang Pernah Jadi Tersangka

20 Agustus 2022

Timsus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan memeriksa istri mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi pada Jumat, 19 Agustus 2022.  Foto : Istimewa
Selain Ferdy Sambo dan Istrinya, Inilah 4 Pasangan Pejabat yang Pernah Jadi Tersangka

Tak hanya Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, berikut ini daftar pasangan pejabat yang menjadi tersangka sebuah tindak pidana.