TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian, Prabowo Respatiyo, mengatakan pihaknya siap menghadapi protes importir daging sapi. Pasalnya, ia akan menekan besaran impor daging sapi menjadi hanya 10 persen dari kebutuhan nasional.
"Saya akan turunkan impor meski banyak yang marah," kata Prabowo di Kantor Kementerian Pertanian, Senin, 11 Juli 2011. Menurut dia, impor sapi bakalan menjadi 86 ribu ekor dan daging sapi 31.200 ton ketika rencana swasembada daging dimulai tahun depan.
Hingga kini, Prabowo mengakui masih berusaha mencari cara yang dapat mengakomodasi tujuan pemerintah, importir, dan distributor. "Kami akan mencari win-win solution," ujar dia. Salah satunya dengan meningkatkan konsumsi daging.
Sebelumnya, kata Prabowo, ia sudah pernah mengajak importir dan distributor daging untuk berkampanye agar masyarakat suka makan daging sehingga konsumsi daging terus meningkat.
Prabowo pun mulai memikirkan ide membuat mesin penjual produk olahan daging, seperti bakso, sosis, buger, dan susu. Mesin penjual ini diproyeksikan tersedia di sekolah-sekolah, mal-mal, dan stasiun layaknya mesin penjual minuman ringan.
Ia juga berencana mengajak Kementerian Pendidikan serta Kementerian Pemuda dan Olah Raga agar berkampanye kepada generasi muda untuk makan daging. "Sehingga konsumsi meningkat," kata Prabowo.
Konsumsi daging sapi Indonesia saat ini masih 1,76 kilogram per kapita per tahun, sedangkan konsumsi semua jenis daging masih 7,6 kilogram per kapita per tahun. Besaran ini dinilai pemerintah masih kalah dari negeri tetangga. "Malaysia saja 20 kilogram," tutur Prabowo.
ATMI PERTIWI