TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang mengkaji sejumlah opsi restrukturisasi untuk PT Balai Pustaka (Persero). "Ada beberapa opsi yang sedang kami bahas," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Senin 11 Juli 2011, di Gedung DPR.
Seperti diketahui, Balai Pustaka adalah salah satu BUMN yang masuk dalam proses penyehatan oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA. Berdasarkan data Kementerian BUMN, Balai Pustaka akan dicarikan mitra strategis sebagai skema mekanisme restrukturisasi.
Menurut Mustafa, opsi-opsi yang sedang dibahas untuk restrukturisasi Balai Pustaka di antaranya dengan pengalihan Balai Pustaka menjadi badan layanan umum (BLU) yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan Nasional. Opsi lainnya adalah Balai Pustaka dilikuidasi ataupun didivestasikan menjadi anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
"Kami sedang mempelajari opsi-opsi tersebut bersama PPA. Mudah-mudahan pada kuartal ketiga atau paling lambat akhir tahun proses restrukturisasinya sudah selesai," kata Mustafa.
Pemerintah juga sempat mengusulkan kepada DPR kucuran dana dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) untuk Balai Pustaka sebesar Rp 100 miliar. PMN tersebut diusulkan dalam bentuk dana segar yang akan disalurkan melalui PPA untuk tahun anggaran 2012. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung revitalisasi percetakan dan penerbitan Balai Pustaka.
Namun, usulan tersebut masih dalam proses pembahasan di Komisi VI DPR. "PMN dan restrukturisasi Balai Pustaka, termasuk juga PPA, Kertas Leces, Perum LKBN Antara, IKI, Dok Kodja Bahari, dan Perikanan Nusantara masih akan dikaji dalam Panja PMN dan Restrukturisasi Komisi VI DPR," kata Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto, beberapa waktu lalu.
EVANA DEWI