TEMPO Interaktif, Cilegon - Ribuan truk pengangkut barang yang akan melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Merak, Banten, ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung hingga saat ini kembali tertahan, dan antrean memanjang hingga 4 kilometer.
Padahal pada Senin 11 Juli 2011 kemarin, antrean truk yang terjadi tinggal 2,5 kilometer(KM) dari Pelabuhan Merak atau tepatnya di jalan Cikuasa Atas, Kecamatan Gerem, Kota Cilegon.
Manager Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Zailis Anas mengatakan, antrean truk yang memanjang ini karena saat terjadinya peningkatan volume kendaraan kapal yang beroperasi di Pelabuhan Merak dalam keadaan tidak siap. Sehingga antrean truk tidak dapat dihindarkan. “Yang pasti harus ada kesiapan kapal jika tidak ingin terjadi antrean truk,” kata Zailis, Selasa 12 Juli 2011.
Menurutnya, ASDP telah mengoperasikan sebanyak 28 kapal untuk mengurai antrean truk yang terjadi saat ini. “Kita tetap optimalkan pengoperasian kapal di Pelabuhan Merak,” katanya.
Antrean panjang ini karena jumlah kapal yang beropersi di lintasan Pelabuhan Merak tidak bisa bertahan sebanyak 24 kapal setiap harinya. Bahkan pengusaha kapal tidak mau memaksimalkan kapal–kapalnya untuk terus beroperasi melayani penyeberangan, setelah batas waktu pengoperasian selama tiga hari dilakukan.
Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Merak, Togar Napitupulu, mengatakan, kapal-kapal yang ada di Pelabuhan Merak tidak bisa dipaksa untuk terus beroprasi karena dikhawatirkan kapal yang mengalami kerusakan. “Kondisinya akan lebih parah kalau kapal-kapal yang ada itu dipaksa beroperasi,” ujar Togar.
Menurut Togar, kapal yang beroperasi di Pelabuhan Merak banyak cepat rusak karena setiap kali beroperasi, mesin kapal membutuhkan olah gerak sebanyak 3 jam. Akibatnya, banyak onderdil kapal cepat aus. “Kapal yang beroperasi di Merak beda dengan kapal yang biasa beroperasi melayani pelayaran jarak jauh. Kapal-kapal yang berlayar jarak jauh jarang melakukan olah gerak, sehingga onderdilnya awet,” katanya.
Togar berharap masyarakat pengguna jasa penyeberangan memahami kondisi yang terjadi di Pelabuhan Merak. Sebab sejauh ini dirinya tetap berupaya untuk bisa membantu mengurai antrean yang terjadi. “Kami selama ini terus berupaya sekuat tenaga untuk mengurai antrean ini,” tegasnya.
Togar mengatakan, antrean truk yang terjadi ini murni akibat adanya peningkatan volume kendaraan akibat menjelang bulan Ramadhan. “Tidak ada upaya sabotase di Pelabuhan Merak, antrean panjang ini murni akibat penigkatan volume kendaraan,” kata Togar.
Manager Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Zailis Anas mengatakan, ASDP telah mengoperasikan sebanyak 28 kapal untuk mengurai antrean truk yang terjadi saat ini. “Kita tetap optimalkan pengoperasian kapal di Pelabuhan Merak,” kata Zailis.
WASI’UL ULUM