TEMPO Interaktif, University Park - Beruang Irlandia dan beruang kutub, jelas berbeda. Satu berwarna cokelat satu lagi putih bersih. Namun siapa yang menyangka beruang cokelat itu adalah ibu dari seluruh beruang kutub yang hidup saat ini. Itulah hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology akhir pekan lalu.
Sebuah tim peneliti internasional menemukan bahwa beruang cokelat, yang hidup di kawasan Inggris dan Irlandia sebelum puncak zaman es terakhir sekitar 20-50 ribu tahun lampau merupakan leluhur beruang kutub dari pihak ibu.
Beth Shapiro, ahli biologi di Penn State University, University Park, Pennsylvania, menjelaskan perubahan iklim yang mempengaruhi lapisan es Atlantik Utara ikut menyebabkan periode tumpang-tindih habitat beruang. Pada saat itulah terjadinya kawin silang atau hibridisasi. DNA maternal beruang cokelat itulah yang selanjutnya ikut bersemayam dalam tubuh beruang kutub.
Riset yang dipimpin Shapiro dan Daniel Bradley dari Trinity College Dublin menjadi penting karena dapat membantu upaya konservasi beruang kutub di masa depan. Mamalia ini memang termasuk yang dilindungi Endangered Species Act karena terancam punah.
Beruang kutub dan beruang cokelat adalah spesies yang amat berbeda, baik ukuran tubuh, warna kulit dan rambut, tipe rambut, struktur gigi, maupun berbagai fitur fisik lainnya. Dari sisi perilaku, keduanya juga bertolak belakang. Beruang kutub adalah perenang mahir yang beradaptasi dengan gaya hidup Arktik yang beku, sedangkan beruang cokelat, termasuk Grizzly dan Kodiak, adalah pemanjat ulung yang menyukai hutan pegunungan serta lembah sungai Eropa, Asia, dan Amerika Utara.
"Meski ada perbedaan, kami tahu bahwa dua spesies ini melakukan kawin silang dan mungkin kerap kali terjadi selama 100 ribu tahun terakhir," kata Shapiro. "Yang terpenting, riset sebelumnya mengindikasikan bahwa beruang cokelat menyumbangkan materi genetiknya kepada garis keturunan DNA mitokondria beruang kutub, bagian maternal genom, yaitu DNA yang diwariskan ibu kepada anak-anaknya. Namun, hingga saat ini, belum jelas bagaimana beruang kutub modern memperoleh genom mitokondria dalam bentuk yang ada sekarang."
SCIENCEDAILY | PENN STATE | LIVESCIENCE | TJANDRA