Cara Mudah Mencegah Girboks Motor Bermasalah  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Rabu, 13 Juli 2011 15:40 WIB
Girboks
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Peranti gear box (atau biasa disebut girboks) pada motor bertransmisi otomatis memiliki peran yang sangat vital. Pasalnya, peranti itulah yang memegang peran penting penggantian posisi gigi pengungkit kecepatan sebuah sepeda motor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itu, merawatnya secara rutin dan tepat waktu merupakan hal yang wajib dilakukan. Hanya, sayang, sebagian besar pemilik sepeda motor kerap lupa atau lalai melakukan perawatan.

"Standar waktu penggantian oli girboks motor bertransmisi otomatis, terutama skuter matik, yang relatif lama sering membuat pemilik terbuai malas atau bahkan lupa," tutur Yunaldi, service advisor Ultima Motor, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Juli 2011.

Padahal, bila peranti itu bermasalah dapat menimbulkan risiko fatal. Bukan hanya motor tak mau bergerak alias tiba-tiba macet, tapi juga sistem transmisi kendaraan itu rontok. "Gir rasio bisa terkunci atau lengket meski tuas gas ditarik kuat-kuat," ujar Yunaldi.

Bahkan, bisa terjadi sebaliknya. Tautan antar-gir rasio tidak terjadi alias blong. Pasalnya, bagian ujung terkikis karena oli telah habis atau berkurang.

Lantas, bagaimana cara menjaga agar peranti awet dan terhindar dari masalah? Berikut penjelasan Yunaldi.

1. Ganti oli dengan volume yang tepat.

Bila oli berkurang atau kualitasnya telah menurun, fungsi oli untuk melindungi dan melumasi bagian-bagian di peranti itu tidak optimal. Akibatnya, bagian-bagian tersebut terkikis di saat girboks digunakan.

"Bila part itu sudah terkikis, meski diisi oli baru tetap tidak akan bekerja secara maksimal," ujar Yunaldi.

Selain menimbulkan suara mendengung, juga menjadikan motor tidak bertenaga. Sebab, tautan antargir di peranti itu tidak terjadi secara tepat. Walhasil, pergantian gigi yang semestinya meningkatkan akselerasi dan tenaga motor tidak terjadi. "Motor pun seolah tidak bertenaga atau loss," ujarnya.

Pada saat bersamaan, gir berikut as-nya bekerja ekstrakeras. Kondisi seperti itu menyebabkan laher oblak dan karet seal yang ada di as roda ataupun rumah Continuously Variable Transmission(CVT) robek. Anda pun harus merogoh kocek lebih dalam untuk memperbaiki beberapa komponen.

Jadi, sangat disarankan mengganti oli setiap menempuh jarak 6.000-8.000 kilometer.

2. Pilih oli yang tepat.

Beberapa orang selama ini beranggapan bahwa mengganti oli girboks dengan oli mesin tidak menimbulkan masalah. Namun, Yunaldi menyarankan agar hal itu dihindari.

Pasalnya, spesifikasi oli untuk peranti itu juga berbeda dengan oli mesin. Buktinya, produsen oli juga telah memproduksinya. "Jadi, kalau ada produk khusus, tentu ada maksudnya, yaitu peranti itu memiliki oli dengan karakter berbeda," ucap Yunaldi mewanti-wanti.

Ia merekomendasikan oli khusus yaitu oli untuk gigi reduksi. Saat ini banyak merek dan karakter oli jenis ini yang dijual di pasaran.

3. Tepat volume dan tepat spesifikasi.

Satu hal lagi yang wajib diperhatikan adalah jangan mengisi oli girboks melebihi takaran yang ditetapkan oleh produsen sepeda motor. Pasalnya, bila oli terlalu penuh, tekanan di dalam ruang giboks makin tinggi. Akibatnya, karet seal rawan jebol.

Sebagai ukuran standar, bila untuk menambahi oli yang sudah ada, tuangkan jangan lebih dari 100 cc. Namun, bila oli tersebut dikuras hingga habis, sebaiknya tuangkan hingga 120 cc.

Bagi pemilik skuter matik (skutik) sebaiknya gunakan oli dengan spesifikasi yang direkomendasi oleh JASO MB. Selain itu, perhatikan kekentalannya pada SAE (Society of Automotive Engineers) 10W.

4. Bersihkan CVT dan hindari beban berat.

Selain mengganti oli, langkah lain yang juga wajib dilakukan adalah membersihkan ruang dan komponen CVT dari berbagai kotoran dan debu. Pasalnya, bila bagian itu kotor, kerja sistem transmisi termasuk girboks semakin berat.

Jangan lupa melumasi komponen-komponen CVT dengan pelumas atau grease khusus. Selain mempermudah gerak komponen tersebut di saat motor dijalankan, juga akan meningkatkan keawetan atau memperpanjang umur komponen tersebut.

Satu hal lagi, jangan mengangkut beban dengan bobot yang melebihi kapasitas maksimal motor. Sebab, beban yang berat menyebabkan perangkat pada girboks akan bekerja ekstrakeras di saat pengendara menarik tuas gas kuat-kuat. Akibatnya, komponen itu cepat aus.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi