TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membuka Jusuf Kalla (JK) School of Government. Nama besar JK itu disematkan pada jurusan Ilmu Pemerintahan sebagai penghargaan tersendiri bagi mantan wakil presiden itu.
"Kami menggunakan nama JK sebagai penghargaan," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Dasron Hamid, Rabu, 13 Juli 2011.
Nama JK begitu mempesona para petinggi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta karena model kepemimpinannya yang cekatan. Bahkan, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menyebut Kalla sebagai The Real President.
JK School of Government, kata Hamid, didirikan sebagai upaya untuk membentuk calon-calon pemimpin yang berkarakter dan berakhlak mulia serta berlandaskan nilai-nilai Islam.
JK, menurut penilaiannya, adalah pemimpin sekaligus pengusaha. Diharapkan nama JK itu bisa menginspirasi mahasiswa. Ia mencatat keberhasilan Kalla mengelola konflik, terutama di daerah Aceh, Ambon, dan Poso. JK juga tanggap memberikan keputusan dengan tepat dan cepat, serta menunjukkan harga diri dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara.
"Dengan kepemimpinan yang baik, maka beragam permasalahan bangsa dan negara dapat diatasi," kata dia.
Menurut Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Achmad Nurmandi, jurusan tersebut diharapkan mampu membentuk pemimpin yang baik, terutama pemimpin yang bisa mengelola konflik.
"Dalam negara demokrasi, kontribusi signifikan yang bisa diberikan pemimpin dalam suatu pemerintahan yaitu tidak hanya bisa menyelesaikan satu konflik, tapi beberapa konflik dalam waktu yang relatif singkat," kata dia.
Direktur Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Ulung Pribadi, menambahkan di jurusan ini mahasiswa akan memperoleh wawasan, serta pengalaman-pengalaman JK, baik secara nasional maupun internasional.
"Pembuatan keputusan yang cepat dan tepat dalam pemerintahan diperlukan perencanaan dan implementasi yang benar. Itu bisa didapat dari sosok JK," kata dia.
MUH SYAIFULLAH