Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Plafon SD Negeri 07 Makasar Nyaris Ambrol  

image-gnews
TEMPO/ Aditya Herlambang Putra
TEMPO/ Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kondisi gedung Sekolah Dasar Negeri 07 Makasar, Jakarta Timur, sangat memprihatinkan. Beberapa bagian plafonnya tampak melengkung ke bawah dan rawan ambruk. "Sudah 11 tahun tidak direnovasi," kata Kepala SDN 07 Makasar, Herlin Indrawati, saat ditemui di kantornya Kamis, 14 Juli 2011, siang.

Menurut Herlin, pihak Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur sudah meninjau sekolahnya pada Mei 2011. Namun, baru pada Oktober 2011 rehabilitasi gedung akan dilaksanakan. "Rencananya rehab berat," ujarnya.

Herlin mengaku pihaknya tidak pernah mengajukan usulan renovasi ke pihak Suku Dinas Pendidikan. "Tiba-tiba saja mereka datang meninjau."

Secara umum, kondisi gedung sekolah memang kurang menunjang untuk aktivitas belajar-mengajar. Kusen-kusen banyak yang keropos, beberapa di antarnya bahkan ditambal dengan semen. Tembok yang tadinya berwarna hijau sudah pudar catnya. Beberapa kaca nako juga sudah copot.

Yang lebih memprihatinkan, sejumlah plafon dalam kelas melengkung ke bawah, contohnya di ruang guru dan ruang kelas III. Kondisi ini sangat membahayakan bagi siswa, terutama jika terjadi hujan lebat atau gempa. "Kalau hujan sebagian kelas bahkan bocor," kata Kusnadin, guru agama sekolah itu.

Finti, sembilan tahun, mengaku takut melihat kondisi plafon sekolahnya itu. Namun, siswa kelas III ini tetap ingin belajar meski bayangan plafon jatuh menghantuinya. "Mau bagaimana, belajar saja," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketakutan akan kondisi plafon juga membayangi Mia, sembilan tahun. Rekan sebangku Fitri ini bingung harus melakukan apa jika kemungkinan terburuk terjadi. "Mudah-mudahan tidak roboh," kata dia.

Sekolah yang terletak di Jalan Sumur Jambu, RT 06 RW 05, Makasar, Jakarta Timur, ini memiliki tujuh ruang belajar. Karena kurangnya ruang belajar, satu kelas terpaksa masuk siang. "Rombongannya ada sepuluh, tetapi kelasnya hanya ada tujuh," kata Herlin.

Jika gedung jadi diperbaiki pada Oktober mendatang, kegiatan belajar-mengajar rencananya akan dipindahkan ke Sekolah Menengah Pertama Yamas di Jalan Pusdiklat Depnaker, Makasar. Kedua sekolah ini hanya terpisahkan jarak beberapa puluh meter.

"Nanti kegiatan belajar-mengajarnya siang hari. Sudah ada pembicaraan dengan pihak Yamas," tutur Herlin. Dia berharap renovasi dipercepat sebelum kemungkinan buruk terjadi.

HERU TRIYONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Ada Meja Kursi, Siswa SD Kertajaya Bogor Belajar di Lantai

30 Agustus 2018

Suasana belajar mengajar di sekolah SDN Kertajaya 2, Rumpin, Kabupaten Bogor, Kamis 30 Agustus 2018. TEMPO/ADE RIDWAN
Tak Ada Meja Kursi, Siswa SD Kertajaya Bogor Belajar di Lantai

Siswa-siswa SD Negeri Kertajaya 2, Rumpin, Kabupaten Bogor, sejak tiga tahun terakhir terpaksa belajar di lantai karena tidak ada meja dan kursi.


Sekolah 5 Hari, IPNU: Sama Konsep yang Pernah Ditolak Jokowi

12 Juni 2017

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Perlemen Senayan, Jakarta, 25 April 2017. Rapat ini membahas laporan pemeriksaan semester I BPK RI tahun 2016 serta rencana kerja Pemerintah tahun 2018. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Sekolah 5 Hari, IPNU: Sama Konsep yang Pernah Ditolak Jokowi

Pimpinan Pusat IPNU menolak gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang memberlakukan kebijakan lima hari sekolah dalam sepekan.


Menteri Pendidikan: Peraturan Sekolah Lima Hari Sudah Terbit

12 Juni 2017

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Menteri Pendidikan: Peraturan Sekolah Lima Hari Sudah Terbit

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan sudah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) tentang lima hari sekolah dalam sepekan.


Plafon Ambrol, Ruang Kelas di SD Sawangan 2 Dikosongkan  

6 April 2017

Plafon ambruk di ruang kelas SDN Sawangan 2, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, 4 April 2017. TEMPO/Imam Hamdi
Plafon Ambrol, Ruang Kelas di SD Sawangan 2 Dikosongkan  

Dinas Pendidikan Kota Depok meminta SDN Sawangan 2 mengosongkan empat ruang kelas di lantai dua gedung sekolah tersebut.


Lebih dari 9.000 Ruang Kelas SD dan SMP di Bekasi Rusak

5 April 2017

TEMPO/Prima Mulia
Lebih dari 9.000 Ruang Kelas SD dan SMP di Bekasi Rusak

Dinas Pendidikan sudah mengajukan anggaran pada APBD 2017 untuk memperbaiki dan merenovasi bangunan kelas yang rusak itu.


Hujan dan Angin Kencang, Plafon SDN Sawangan Ambruk  

5 April 2017

TEMPO/Prima Mulia
Hujan dan Angin Kencang, Plafon SDN Sawangan Ambruk  

Wali Kelas VI A SDN Sawangan 2 Nia Oktaria tidak menyangka plafon ruang kelas tempatnya biasa mengajar ambruk. "Padahal terlihat kokoh."


Atap SMA 1 Muara Gembong Ambruk, Polisi Masih Tunggu Hasil Labfor  

9 Maret 2017

Ilustrasi. technosamrat.com
Atap SMA 1 Muara Gembong Ambruk, Polisi Masih Tunggu Hasil Labfor  

Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi menemukan dugaan unsur tindak pidana dalam kasus ambruknya atap Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muara Gembong.


Atap SMA 1 Muara Gembong Ambruk, Polisi: Ada Unsur Pidana

8 Maret 2017

TEMPO/Suryo Wibowo
Atap SMA 1 Muara Gembong Ambruk, Polisi: Ada Unsur Pidana

Kontruksi bangunan tidak laik sehingga mengakibatkan kerugian harta benda dan mencelakakan orang lain.


Atap SMAN 1 Muara Gembong Runtuh, DPRD: Salah Pilih Material

7 Maret 2017

TEMPO/Suryo Wibowo
Atap SMAN 1 Muara Gembong Runtuh, DPRD: Salah Pilih Material

Dengan kondisi material itu bangunan sekolah tidak mungkin bertahan untuk sepuluh tahun.


278 Sekolah Rusak, Depok Siapkan Anggaran Rp 51 Miliar  

5 Maret 2017

Para murid Sekolah Dasar Negeri Sukmajaya 3 mengikuti kegiatan belajar mengajar di teras rumah di Jalan Bahagia, Kecamatan Sukmajaya, Depok Timur, Depok, Jawa Barat, Rabu (30/11). Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di teras rumah kepala sekolahnya tersebut terpaksa  dilakukan karena tidak mendapatkan tempat untuk penampungan sementara saat bangunan sekolahnya sedang diperbaiki. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
278 Sekolah Rusak, Depok Siapkan Anggaran Rp 51 Miliar  

Pemerintah Kota Depok menggelontorkan Rp 51,1 miliar untuk memperbaiki 278 dari 318 unit sekolah negeri yang rusak.