TEMPO Interaktif, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hartadi A. Sarwono, menyatakan inflasi hingga akhir tahun 2011 bisa di bawah 5 persen. Optimisme itu didasarkan pada perkembangan triwulan pertama yang menunjukkan terjadinya deflasi. “Deflasi 3 bulan berturut-turut,” kata Hartadi dalam Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jakarta-Jawa Barat-Banten di Hotel Santika Bogor, Jawa Barat, Kamis 14 Juli 2011.
Pencapaian inflasi di bawah 5 persen itu, kata Hartadi, juga didasarkan pada realisasi inflasi pada semester pertama sebesar 1,1 persen (year to date). Dengan laju inflasi seperti itu, Bank Indonesia cukup yakin inflasi bisa di bawah 5 persen. “Itu disertai upaya untuk menjaga lebih baik lagi harga-harga kelompok pangan di semester kedua,” katanya.
Kalau upaya pengendalian harga-harga pangan di semester kedua tersebut membuahkan hasil, Hartadi mengatakan pencapaian inflasi di bawah 5 persen sesuatu yang realistis. “Sekarang tinggal bagaimana mengendalikan harga pada saat puasa, Lebaran, Natal, dan Tahun Baru,” ucap Hartadi.
Pemerintah hingga saat ini juga belum punya rencana menaikkan harga bahan bakar minyak ataupun membatasi penggunaan BBM. “Kalau harga BBM dinaikkan ataupun ada pembatasan BBM tentu akan mempunyai dampak terhadap inflasi dan kenaikan harga pangan,” katanya.
IQBAL MUHTAROM