TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengkritik langkah Menteri Pertanian Suswono membuka kembali impor sapi hidup dari Australia.
"Baru sedikit saja diancam penghentian ekspor sapi, kebijakannnya sudah begitu," kata Fadel saat memberi sambutan dalam acara "One Day Workshop on Prevention and Control of Indonesia" di Jakarta, Kamis 14 Juli 2011.
Fadel mengatakan dirinya sudah menyampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar pemerintah tidak tergantung pada daging impor sapi. Sebab, kebutuhan daging masyarakat bisa diganti dengan ikan. "Bagi saya tidak ada urusan dengan Australia," kata dia.
Pemerintah Australia menutup ekspor sapi bakalan pada Juni lalu. Kebijakan itu ditempuh karena menduga sapi ekspornya disiksa sebelum disembelih di rumah potong Indonesia. Setelah Negeri Kanguru bertemu dengan Kementerian Pertanian, Australia membuka kembali keran ekspornya.
Belajar dari kasus itu, Fadel meminta agar pemerintah meniru kebijakan Presiden Iran, Ahmadinedjad, yang menutup keran impor produk makanannya. Walhasil, mereka terpacu mencapai target produksi lokal secara maksimal. "Buktinya mereka berhasil menjadi negara penghasil gandum yang cukup besar," kata Fadel lagi.
Ia yakin Indonesia juga bisa menyaingi Iran dalam meningkatkan produksi komoditasnya. Sebab, negeri ini didukung oleh sumber daya alam yang melimpah. "Makanya kita harusnya malu sebagai negara besar, tapi mengandalkan impor."
TRI SUHARMAN