Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Yogya, Aktivis Enam Negara Sharing Penanganan Bencana

image-gnews
Dinding runtuh menimpa mobil setelah hujan lebat di  Lomas del Guijarro, Tegucigalpa (23/8). REUTERS/Edgard Garrido
Dinding runtuh menimpa mobil setelah hujan lebat di Lomas del Guijarro, Tegucigalpa (23/8). REUTERS/Edgard Garrido
Iklan

TEMPO Interaktif, YOGYAKARTA - Setidaknya 52 aktivis dari enam negara di Asia bertemu di Yogyakarta untuk saling berbagi pengalaman soal penanganan bencana alam. Mereka berasal dari China, India, Indonesia, Thailand, Filipina dan Vietnam dan alumni Fellowship Program (IFP) Ford Foundation.

" Keadilan sosial ini diharapkan bisa diadaptasi baik dari sisi pemerintah maupun smeua pihak termasuk NGO" kata Mary Zurbuchen,  Direktur Internasional Fellowship Program dari Ford Foundation di Yogyakarta, Jumat 15 Juli 2011.

Menurut Mary, salah satu yang dibahas adalah soal kearifan lokal dalam menangani bencana. Terutama menciptakan keadilan sosial bagi para korban dan komunitas.

Para aktivis itu juga akan saling berbagi soal bagaimana menangani bencana. Terutama di kawasan yang dikelilingi ring of fire. “Seperti di China, ketika peristiwa bencana terjadi, pemerintah mengambil tanggung jawab itu,” katanya." Di Indonesia misalnya, kelompok civil society dan NGO bersama pemerintah melakukan tindakan bersama-sama" .

Para aktivis juga mempresentasikan pengalaman mereka selama terlibat dalam bencana di daerah mereka. Sebagai contoh, Pannee Samerpak asal Thailand dengan tulisannya berjudul Disaster Risk Reduction and Climate Change Adaptation Recources: Case Study Adapting Organic Jasmine Rice Farmers to Climate Change in Yosothorn Thailand menceritakan usaha-usaha membuat tanaman pertanian, khususnya padi organik yang dapat beradaptasi pada perubahan iklim di daerah Thailand Utara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun aktivis asal Filipina, Angela Toledo Bruno (Filipina) menceritakan pemetaan dan pengidentifikasian atas area-area yang rentan terhadap banjir dengan menggunakan Geographic Information System (GIS) di daerah aliran air seperti Manupali, Taganibong, dan Maramag di Bukidnon, Filipina.

Ketua Presidium IFP Indonesia, Ahmad Zaki menambahkan, konferensi yang membahas perubahan iklim ini lebih menekankan pada penanganan dan manajemen bencana yang baik agar tercipta social justice (kebijakan sosial) bagi semua kalangan.

Beberapa hasil yang diharapkan, katanya, mendokumentasikan pengalaman, ide penanganan bencana dalam menciptakan social justice yang bisa diadaptasi oleh pihak terkait termasuk pemerintah, perumusan komitmen dan rencana kerja khususnya di kawasan Asia dalam merespon perubahan iklim.

BERNADA RURIT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.