TEMPO Interaktif, Jakarta - Kamis lalu, Athiyyah Laila mengatakan tak pernah mendengar nama perusahaan PT Dutasari Citralaras. "Saya baru dengar," kata istri Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum itu saat ditemui Tempo di rumahnya di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Selebihnya, Athiyyah menolak berkomentar tentang perusahaan itu. "Saya yakin Tempo lebih tahu," ujarnya. Athiyyah pun mempersilakan Tempo mengeluarkan semua data terkait dia dan suaminya. "Keluarkan semua. Fitnah-fitnah itu silakan diteruskan."
Athiyyah boleh saja menyangkal mengetahui PT Dutasari. Tapi namanya tercatat dalam dua akta perubahan PT Dutasari. Pertama, dalam akta nomor 70 tanggal 30 Januari 2008, Athiyyah tercatat sebagai pemegang 1.650 lembar saham (senilai Rp 1,6 miliar) dan sebagai komisaris PT Dutasari. Lalu, pada akta nomor 11 tanggal 10 Maret 2008, Athiyyah masih tercatat sebagai pemegang 1.100 saham.
Kemarin Direktur PT Dutasari Roni Wijaya juga mementahkan penjelasan Athiyyah. Menurut Roni, Athiyyah pernah setahun menjadi komisaris PT Dutasari. "Tapi dia jarang aktif," ujar Roni saat ditemui di kantor PT Dutasari, di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan. "Makanya mungkin beliau agak lupa."
Menurut Roni, Athiyyah sudah keluar dari Dutasari sejak Januari 2009. Tapi, setelah Athiyyah keluar, akta pendirian perusahaan Dutasari belum diubah.
Direktur Utama PT Dutasari Machfud Suroso juga memberi keterangan yang tidak sinkron dengan koleganya. Saat pertama kali ditelepon Kamis lalu, Machfud mengaku tak mengenal Athiyyah. "Siapa dia, siapa?" tanya Machfud.
Padahal, dalam akta perusahaan nomor 70 tanggal 30 Januari 2008, Machfud dan Athiyyah tercantum dalam susunan pengurus perusahaan.
Meski menyangkal mengenal Athiyyah, Machfud mengaku pernah bergabung dengan PT Dutasari karena tergiur proyek. "Waktu itu ada yang mau bikin hotel di Jakarta, tapi enggak jadi," ujar Machfud. Setelah urusan proyek itu gagal, Machfud mengaku pecah kongsi dengan Dutasari. Dia kemudian mendirikan perusahaan lain, PT Selaras Bangun Abadi Citra Laras.
Saat ditelepon kembali, Machfud mengaku mengenal Anas Urbaningrum. Menurut Machfud, Anas adalah adik kelas dia. "Di kampung, dia adik kelas saya," kata Machfud tanpa menjelaskan pada jenjang pendidikan apa Anas menjadi juniornya.
"Sekitar tahun 2009, ketika Pak Anas menjadi anggota DPR, saya mundur," kata Machfud soal posisi dia di PT Dutasari.
Roni juga membenarkan bahwa Anas dan Machfud saling mengenal karena mereka teman sekampung. Tapi pengakuan Machfud soal posisi terakhir dia di Dutasari bertabrakan dengan penjelasan Roni. Menurut Roni, setelah Athiyyah meninggalkan Dutasari, kini tinggal dia dan Machfud yang memiliki Dutasari. Lho?
AGUNG SEDAYU | ALWAN RIDHA RAMDANI | DIANING SARI