TEMPO Interaktif, Bandung - Resimen Mahasiswa Mahawarman, Jawa Barat, tetap menolak rencana Komando Daerah Militer III Siliwangi yang akan mengosongkan markas mereka di Jalan Surapati Nomor 29, Bandung.
"Kami akan tetap mempertahankan markas ini," kata Komandan Resimen Mahawarman Djoni Wijaya Aluwi kepada Tempo, Senin 18 Juli 2011. "Rencananya hari ini (Senin 18 Juli) Kodam Siliwangi akan mengosongkan markas kami."
Djoni beralasan, Menwa menempati rumah yang jadi markas mereka sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat yang dikeluarkan tahun 1966. Rumah itu sendiri awalnya milik Sakirman yang kemudian ditukargulingkan kepada Adi Sidharta.
Namun, pada 1966, Adi Sidharta melarikan diri karena terlibat gerakan PKI.
"Keluarga Adi Sidharta pernah menempati rumah ini selama beberapa tahun, lalu pada 966 mereka kabur ketika ada kejadian PKI," ujarnya. "Setelah itu, kami yang menempati."
Hak guna bangunan ahli waris Sakirman sendiri sudah berakhir pada 24 September 1980. Karena dalam waktu 14 hari ahli waris tidak memperpanjang, Badan Pertanahan Nasional, kata Djoni, menjadikan tanah tersebut aset negara. "Jadi, tanah itu bukan milik Kodam III Siliwangi, melainkan aset negara," katanya
Djoni meminta agar Kodam III Siliwangi tidak mengambil keputusan terlebih dahulu sebelum ada keputusan sidang yang akan dimulai pada 2 Agustus mendatang, "Kami tidak melawan Kodam III Siliwangi. Kami hanya ingin mempertahankan. Sudah 45 tahun kami menempati markas ini," katanya.
Djoni mengaku, pihaknya sudah bertemu dengan perwakilan Kodam Siliwangi pada 14 Juli pekan kemarin. Pihak Kodam, kata Djoni, memberikan ultimatum agar kami mengosongkan rumah tersebut. "Kodam memberikan 2 opsi, apakah kami mau direlokasi ke Cimahi, atau dikosongkan secara paksa, kedua opsi tersebut kami tolak," katanya
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi, Kolonel (Arm) Benny Effendi, membenarkan rencana Kodam akan mengosongkan rumah yang dijadikan markas Menwa tersebut.
Namun, Benny membantah jika pengosongan tersebut akan dilakukan pada hari ini. "Bukan hari ini, kami belum bisa memastikan apakah pengosongan akan dilakukan setelah sidang atau kapan," kata Benny.
Kodam sendiri, diakui Benny, sudah membentuk tim yang dipimpin Asisten Logistik Kodam Siliwangi. Selain itu, kata Benny, berbagai langkah persuasif mengenai rencana pengosongan tersebut pun sudah dilakukan. "Kami sudah mengirim surat pemberitahuan bahkan peringatan pengosongan. Juga surat panggilan ke Menwa," kata Benny. "Kami juga sudah melakukan koordinasi sebanyak 3 kali dengan mereka."
Benny memastikan, Kodam akan tetap mengambil langkah persuasif mengenai pengosongan Markas Menwa tersebut. "Kami akan tetap menempuh lngkah persuasif, dan persidangan pun silakan tetap berjalan," katanya
Berdasarkan pantauan, puluhan anggota Menwa terlihat berkumpul di Markas Menwa. mereka berkumpul untuk mengantisipasi rencana pengosongan yang akan dilakukan Kodam Siliwangi. "Kami akan terus berjaga disini untuk mengantisipasi terjadinya pengosongan," kata Djoni.
ANGGA SUKMA WIJAYA