TEMPO Interaktif, Jakarta - PT PLN (Persero) akan membeli listrik dari Malaysia. Rencananya, jangka waktu kerja sama jual-beli tenaga listrik antara PLN dengan Sarawak Energy Berhad (SEB) akan berlangsung selama 25 tahun yang akan terbagi dalan 2 tahap kerja sama.
Menurut Bambang Dwiyanto, Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, tahap pertama akan berlangsung selama 5 tahun pertama di mana PLN akan melakukan impor tenaga listrik dari SEB. Pola transfer daya untuk beban dasar sebesar 50 megawatt dan untuk Beban Puncak (Peak Load) sebesar 180 megawatt.
Sementara itu, pada tahap kedua (masa setelah 5 tahun pertama), PLN dan SEB akan melakukan saling impor dan ekspor tenaga listrik berdasarkan keekonomian kedua sistem tenaga listrik (economic exchange power transfer). Pada tahapan ini, pola transfer daya akan menggunakan prinsip day-head agreement. “Artinya disepakati sehari sebelum transfer daya dilaksanakan dan bergantung kepada situasi operasi kedua sistem,” kata Bambang melalui pernyataan rilisnya, yang diterima Tempo, Selasa, 19 Juli 2011.
Dalam rangka jual-beli ini, PLN bekerja sama dengan SEB membangun jaringan listrik interkoneksi yang melintasi Indonesia dan Malaysia. Kesepakatan bersama antara Direktur Perencanaan PLN Nasri Sebayang dengan Chief of Executive Officer SEB, Mr. Torstein Dale Sjotveit, di Jakarta, Senin, 18 Juli 2011 kemarin. Pokok-pokok kerja sama antara dua perusahaan listrik ini dituangkan dalam bentuk Term Sheets of West Kalimantan–Sarawak Power.
Jaringan interkoneksi lintas negara ini akan dibangun dengan menggunakan transmisi 275 kV sepanjang 122 kilometer dari Bengkayang di Kalimantan Barat hingga ke Mambong di Serawak. Jaringan sepanjang 122 kilometer terdiri dari 86 kilometer di wilayah Kalimantan Barat dan sisanya sepanjang 36 kilometer di wilayah Serawak. Diharapkan jaringan transmisi 275 kV ini sudah bisa beroperasi pada Juli 2014.
Harapannya, dengan kerja sama pembangunan interkoneksi ini, maka pasokan daya non-BBM di Kalimantan Barat akan naik. “Sehingga memungkinkan penurunan biaya operasi,” kata dia. Selain itu, cadangan daya sistem kelistrikan di Kalimantan Barat juga akan naik.
NUR ROCHMI