TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Syamsul Maarif, mengatakan warga yang tinggal di sekitar Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara tidak mengalami permasalahan serius. "Hari-hari pertama memang ada masa panik, tapi tidak ada masalah menonjol," kata Syamsul di sela acara Peran Media dalam Penanggulangan Bencana di Hotel Orchadz, Rabu, 20 Juli 2011.
Kondisi Gunung Lokon saat ini masih berstatus awas. Meskipun begitu, wilayah sekitar, termasuk Manado, dinyatakan aman. Penerbangan ke Manado juga dipastikan aman.
Sifat aktivitas Gunung Lokon saat ini juga dinyatakan sama dengan aktivitas Gunung Lokon di masa-masa sebelumnya. "Gunung Lokon itu tidak terlalu besar, meskipun masih menyimpan potensi energi kecil," kata Syamsul.
Masalah kesehatan yang ditemukan, menurut Syamsul, juga tidak mengkhawatirkan. Apalagi warga sekitar terbilang mandiri dan tangguh mengatasi bencana. "Makanan sudah ada bantuan mengalir, sanitasi dan dapur umum juga sudah terbangun dari bantuan berbagai pihak maupun dari warga sendiri," jelas Syamsul.
Hingga saat ini, tercatat 5.359 jiwa pengungsi yang tersebar di 24 titik. Untuk sementara mereka tinggal di tempat-tempat pengungsian, seperti bangunan sekolah, tempat ibadah, dan perkantoran.
Gunung Lokon meletus pertama kali pada pukul 23.31 WITA, Kamis, 14 Juli 2011. Letusan terakhir terjadi pada Minggu, 17 Juli 2011 pada pukul 11.11 WITA dengan tinggi letusan sepanjang 200 meter.
RIRIN AGUSTIA